Penulis: Najla Putri Aprilia, Rania Hasna Afifah, Rinaldi Hilmisyahputra
Bandung adalah kota yang digemari oleh turis. Mulai dari alam yang indah nan menyejukkan hingga pusat-pusat komersil dan cinderamata, Bandung selalu menawarkan sesuatu. Jarak yang relatif dekat dan akses yang mudah juga menopang potensi pariwisata Bandung, terutama untuk pelancong dari ibukota. Salah satu kawasan yang paling diminati adalah KBU. KBU adalah akronim dari Kawasan Bandung Utara, yaitu sebutan untuk wilayah utara dari wilayah administratif Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Cimahi. Wilayah ini meliputi batas wilayah utara empat wilayah administratif di atas yang berketinggian serendahnya 750 meter di atas permukaan laut dan membentang ke utara hingga kawasan Sesar Lembang. Daerah ini memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan hidrologi di daerah Bandung dan pada 2016 dikeluarkan Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2016. Perda ini membagi wilayah ini menjadi dua Zona Lindung dan lima Zona Budidaya. Zona Lindung meliputi wilayah-wilayah alam yang dilindungi seperti hutan konservasi dan hutan lindung. Zona ini juga meliputi 250 meter bagian kiri dan kanan Sesar Lembang. Sementara itu, Zona Budidaya meliputi wilayah pemukiman mulai dari pedesaan hingga pemukiman padat untuk mendukung perancangan strategi pengembangan wilayah.Â
Karena wilayah KBU relatif tinggi, umumnya wilayah ini cocok untuk menopang perkebunan dan hingga beberapa dasawarsa terakhir, kegiatan ekonomi di wilayah KBU didominasi ekonomi yang berbasis hasil bumi dari perkebunan. Selain itu, ketinggian yang cukup tinggi memiliki daya tarik tersendiri. Sejak dahulu, wilayah ini digemari oleh pengunjung yang ingin menikmati udara yang sejuk. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya fasilitas yang melayani pengunjung yang sudah berdiri sejak zaman Hindia Belanda, seperti Dago Tea House.Â
Perkembangan pariwisata di kawasan KBU dimulai sekitar akhir abad ke-19 dengan dibangunnya rel kereta api yang menghubungkan Batavia dengan Bandung pada 1884. Masa itu, wilayah Priangan sudah terkenal akan alamnya yang indah, tetapi perjalanan menuju daerah Priangan tidak mudah. Adanya jalur kereta api sangat mempermudah perjalanan untuk pelancong dari Batavia dan membuka potensi pariwisata Bandung. Peranan dari pemilik perkebunan juga tidak dapat dipungkiri. Pada awalnya, mereka mendirikan rumah-rumah persinggahan pribadi yang disewakan kepada pelancong-pelancong awal. Seiring dengan semakin bertambahnya pelancong, para planters mulai mengembangkan fasilitas persinggahan dan peristirahatan bagi mereka dan menjadi sangat penting dalam pengembangan perhotelan dan pariwisata secara umum hingga pada paruh awal abad ke-20, Bandung menjadi salah satu tujuan wisata paling digemari di Hindia Belanda, menawarkan keindahan alam dan hawa dingin yang menyejukkan yang tiada dua, dan tak jauh dari alam yang asri, pelancong dapat menikmati modernitas dari Parijs van Java yang tak kalah dari kota-kota besar di Eropa.Â
Bertempat di dataran tinggi dan wilayah perbukitan dengan suhu yang sejuk, membuat kawasan Kabupaten Bandung Utara yang banyak di bangun menjadi kawasan tempat wisata. Terdapat beberapa destinasi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi apabila bepergian ke wilayah Kabupaten Bandung Utara, berikut penjelasan lengkapnya.Â
1. Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu
Destinasi Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu berada di wilayah kawah gunung berapi yang sudah dikenal dengan panorama alamnya yang terbilang indah. Disertai dengan legenda asal muasalnya yang terkenal dan sudah mendunia, Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu berhasil menarik wisatawan dengan keunikannya.Â
2. Taman Wisata Alam Kawah PutihÂ
Area Taman Wisata Alam Kawah Putih yang terletak di Ciwidey merupakan objek wisata dengan danau berwarna sedikit hijau dengan semburan lava di permukaannya. Tidak hanya itu, Kawah Putih seringkali diselimuti kabut dan pada titik lokasi tertentu, pengunjung dapat mencium bau belerang yang pekat.Â
3. Curug Cimahi (Air Terjun Pelangi)