[caption id="attachment_290127" align="aligncenter" width="576" caption="courtesy of RCTI"][/caption] Membaca judul di atas, orang pasti akan beranggapan bahwa saya mendukung orang orang nomor 1 di DKI Jakarta ini. Sesungguhnya saya hanya tergelitik dengan pernyataan banyak orang, terutama mereka "Orang (yang katanya) terhormat". Saat saya dan ibu saya nonton berita tentang banjir yang mengepung Jakarta 2 hari yang lalu, saya melihat tayangan yang kurang mengenakkan, banyak yang beranggapan bahwa Pemprov DKI gagal menangani masalah banjir kurang tang tanggap, dan lain-lainnya, dan sebagainya. Intinya mereka menyalahkan Pemprov DKI, terutama Jokowi (sebagai orang nomor 1 di Jakarta ini tentunya). Sungguh, ingin rasanya tertawa mendengarnya, karena menurut penglihatan saya (secara pribadi), pemprov DKI tak pernah melalaikan tugas yang tak pernah tuntas mengenai banjir, disamping menjalankan tugas beratnya mengatasi kmacetan lalu lintas yang kian hari, kian menggila. Menurut berita yang saya baca dari sebuah media di internet, proyek normalisasi waduk Pluit sudah mulai menampakkan hasilnya. Masyarakat sekitaran waduk tak khawatir akan datangnya banjir karena hujan yang mengguyur Jakarta selama 2 hari berturut-turut. Dengan kedalaman waduk 12 meter, membuat waduk Pluit mampu memenampung debit air yang begitu deras. Bisa dibayangkan andai waduk Pluit itu tak dinormalisasi, akan lebih banyak lagi korban banjir. Masalah banjir itu sesungguhnya sudah menjadi masalah sejak jaman kolonial Belanda. Dan seharusnya pula kita belajar dari Amsterdam yang memiliki problem yang sama dengan Jakarta. Sudah selayaknya jika kita memperbaiki pola pikir kita tentang banjir, jangan menyalahkan, tapi ada baiknya jika kita mnelaah diri kita sendiri, apakah kita sudah concern terhadap sampah, minimal dengan sampah kita sendiri. Sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya?. Saya begitu berharap pada mereka yang tinggal di bantaran kali, agar mau direlokasi agar Pemprov mampu meormalisasi kali tersebut. Jangan menganggap bahwa mereka sudah biasa dengan keadaan ini, dan ketika banjir melanda pemukiman mereka, mereka menyalahkan pemerintah. Masalah banjir adalah masalah kita bersama, untuk itu mari kita sama-sama buka pikiran kita, ubah cara pandang kita menghdapi masah ini. Dan ini adalah PR terbesar kita semua (selain tentunya PR untuk memberantas korupsi). Sekali lagi saya tekankan, saya bukan pendukung Jokowi. Saya hanya ingin mereka-mereka (yang mengaku) orang terhormat itu tidak terlalu mnyudutkan beliau. Menganggap apa yang sudah dilakukannya sia-sia, terutama.cara blusukannya beliau. Jadi seperti judul di atas, Jokowi bukan Superman, jadi biarkan dia berja dengan sebaik-baiknya hingga tuntas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI