Mohon tunggu...
Rina Kadrie
Rina Kadrie Mohon Tunggu... -

Pemerhati Sosial dan Budaya, pejalan spiritual

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pentas Musik Elektronik yang Cerdas dari Diddi Agephe dan Prabbu Shatmata

13 Februari 2015   03:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:18 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1423752402748086673


THE BEAUTY OF NUSOUNDTARA dalam episode Javanese Wisdom . Sebuah pentas musik Elektronik yang bukan sekedar pamer teknologi, namun Diddi Agephe justru mengangkat kedalaman spiritual melalui Musik Futuristik namun tetap kental dengan Nuansa Jawa

| Sebuah pertunjukan bertajuk ‘The Beauty Of Nusoundtara’ menjadi upaya untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat luas guna tetap menjaga, menghargai, menghormati dan tetap mengembangkan budaya serta kearifan lokal demi keseimbangan dan harmoni kehidupan itu sendiri . Pertunjukan yang diilhami akan kekayaan budaya, nilai-nilai filosofi, spiritual maupun kearifan lokal yang ada di Indonesia ini diprakasai oleh Diddi Agephe dan Prabbu Shatmata dan telah digelar pada Sabtu, 7 Februari 2015 yang lalu mulai pkl. 15.00 WIN di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta. Pementasan yang berdurasi dua setengah jam ini tetap dipenuhi penonton hingga akhir acara. Konon khabarnya banyak penonton yang terpaksa menyaksikan jalannya pementasan dan diskusi melalui TV Monitor yang tersedia di luar ruang konser dikarenakan penuhnya pengunjung.

“Musik adalah sebuah Vibrasi yang dapat digunakan untuk melakukan pendekatan batin terhadap setiap orang. Hal inilah yang dilihat Diddi Agephe seorang seniman multitalenta yang mengembangkan sisi spiritual seseorang melalui musik. Perpaduan antara musik budaya Jawa dan music elektronik menciptakan nuansa baru yang membuat para penonton merasakan hal baru dan ikut terhanyut dalam alunan musik yang dibawakan,” ujar Annisa Tedja, Produser Eksekutif dari kelompok Prabbu Shatmata .

Jenis Musik Prabbu Shatmata adalah Etno Techno . Dimana Diddi Agephe adalah seorang pelopor dan icon dari music ‘Etno Techno’ di Indonesia. Pertunjukan yang berlangsung pada pukul 15.00 WIB ini menampilkan lagu-lagu diantaranya seperti Salam Cahaya, Cahaya Nusantara, Dolanan, Prabbu Shatmata, Sunday Morning in Trowulan, dan Love Indonesia. Hadir sebagai narasumber yaitu Panggih Widadhi, dan Dodie Magis yang mengangkat sisi spiritualitas manusia, serta Sujiwo Tejo yang turut mengisi sesi talkshow dan ikut tampil bersama Prabbu Shatmata dengan sangat memukau
Pada pementasan saat itu Diddi Agephe (Didi AGP) dibantu oleh sang putra yang juga penyanyi , multi instrumentalist dan juga komponis music film berbakat yang bernama Amir AGP, Selain ada nama Bagas Satyawaki, Vicky MDLR dan juga seorang dalang yang juga multi istrumentalis Nanang Hape.

Memang dibutuhkan kecerdasan intelektual, selain Kecerdasan Spiritual pastinya untuk mengikuti music yang sangat modern dan diskusi yang sangat dewasa dalam membahas Nilai nilai Spiritual. Mas Diddi sendiri (demikian dia biasa disapa) terasa sangat menguasai materi dari muatan diskusi yang disajikan Sabtu lalu. Diskusi tersebut memang terasa sarat akan usaha mengembalikan KESADARAN Masyarakat pada KEARIFAN Lokal dimana kondisi yang terjadi saat ini banyak masyarakat yang gamang dan silau pada Budaya dan Keyakinan Import, Sebuah usaha yang unik ,berani dan mulia pastinya Bravo Diddi Agephe

Saat ini mas Diddi aktif membimbing para sahabat dan masyarakat dengan berbagai metode serta kelas pemberdayaan diri yang berbasis pada Frekwensi, Resonansi dan Vibrasi dalam naungan Rumah Cahaya . Selain itu Komponis yang menggarap musik Film lebih dari 30 judul dan Ribuan Episode Sinetron ini pun membimbing  pendalaman Produksi Musik yang berbasis Musik Elektronik dari beragam Software maupun Hardwarenya di dalam Rumah Musik Agephe demikian tegas Annisa Tedja. Perjalanan profesional bermusiknya yang dimulai sejak 1983 dan sempat juga berproduksi bersama nama nama besar semacam Addie MS, Utha Likumahua, Vina Panduwinata, Titi DJ, Indra Lesmana, Fariz RM , Chandra Kirana Orchestra hingga Tohpati menyebabkan dirinya tetap semangat berbagi pengetahuan Musiknya dalam naungan Rumah Musik Agephe.

Diddi Agephe mengenyam pendidikan musik formal di Jurusan Komposisi Musik IKJ selain di jurusan Musik IkIP negeri jakarta, diapun mendalami Jazz pada Maestro Jazz Jack Lesmana, Elfa Secioria, belajar musik modern pada Slamet ABdul Syukur dan belajar musik Tradisi pada I gusti Kompyang Raka, I Wayan Diya, Eppi Martison dll

Menurut Mas Diddi saat di jumpai usai acara, dia merasa sangat bersyukur dengan adanya tempat seperti Galeri Indonesia Kaya, yang selaras dengan visi dan misinya dalam menjaga dan mengembangkan budaya Indonesia..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun