Mohon tunggu...
The Rain
The Rain Mohon Tunggu... -

sirami bumi dengan kesejukan dan kedamaian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Coretan Papyrus

26 Agustus 2012   09:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:18 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1345974100726924495

Entah kenapa aku menyukai jenis huruf papyrus ini. Apakah karena jenis tulisannya yang terlihat rapih, unik, enak dipandang atau mudah dibaca. atau  apakah karena karena ada sesorang yg juga menyukai jenis huruf ini, sehingga akupun jadi suka. Entahlah… Suatu hal yang pasti aku sering menggunakan jenis hurup ini setelah dia sering membuat catatan baikpuisi dan sajak untukku dengan jenis huruf papyrus ini. Namun kini…. Catatan papyrus itu tak ada lagi… puisi atupun sajak hanyalah senyap…

…………….

Papyrus… kapankah kau akan membuatkan bait-bait puisi untuk ku lagi..yang jika aku membacanya, aku merasa terhanyut. Kapankah kau akan merangkan sajak untuk ku lagi, yang jika aku membacanya serasa ada desiran angina menerpa wajahku.

Papyrus…aku tak tahu, apakah catatan ku ini akan sampai kepadamu atau tidak, tapi aku yakin suatu saat kau akan mengerti bahwa rasa ini akan tetap ada, bahwa coretan papyrus akan selalu terukir di dalam lubuk yang paling dalam, tersusun rapih di ruang arteriumku…

Please.. forgive me.. I can’t stop loving you…

...........

Teruntuk sesorang yang selalu menulis dengan papyrus font

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun