Karimunjawa (7/11). Pencemaran di laut yang dapat membahayakan ikan yaitu polutan merkuri  yang masuk ke dalam lingkungan akuatik, bisa bersumber dari udara maupun kegiatan antropogenik di daratan. Merkuri mempunyai kemampuan yang tinggi untuk proses bioakumulasi pada organisme laut. Hal ini menyebabkan merkuri akan terakumulasi pada jaringan tubuh makhluk hidup. Pada banyak kasus, bioakumulasi merkuri ini berlanjut mengikuti rantai makanan. Dengan demikian, predator mempunyai konsentrasi merkuri lebih tinggi dibanding organisme dimakannya. Ikan tongkol merupakan jenis ikan predator yang hidup di lapisan permukaan laut ataupun di laut dalam. Oleh karena hal inilah kandungan merkuri dalam ikan tongkol lebih besar daripada ikan kecil lainnya. Penyerapan logam berat oleh ikan lebih besar terjadi pada jaringan seperti pada hati dan insang daripada penyerapan pada daging ikan, sehingga kandungan logam berat Hg pada daging ikan hanya sebagian kecil yang terdeteksi.
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap ikan yang dikonsumsi oleh manusia. Konsumsi ikan tongkol yang berlebih juga membahayakan kesehatan. Hal ini mengingat sifat merkuri yang merupakan racun yang dapat terakumulasi. Gejala toksisitas merkuri organik meliputi kerusakan sistem saraf pusat berupa anoreksia, ataksia, dismetria, gangguan pandangan mata yang bisa mengakibatkan kebutaan, gangguan pendengaran, konvulsi, paresis, koma dan kematian. Hal ini sama dengan adanya penyakit minomata akibat dari keracunan memakan ikan yang sudah terkontaminasi merkuri.
Sosialisasi mengenai  bahaya mengonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri dilakukan dengan menggunakan media poster yang berisi infografis. Kemudian sosialisasi dilakukan kepada masyarakat sekitar lingkungan masyarakat kelurahan Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, dengan menjelaskan isi dari poster tersebut tersebut. Selanjutnya poster ditempel agar dapat dibaca oleh seluruh warga dan wisatawan yang berkunjung ke Karimunjawa. Melalui sosialisasi yang dilakukan dengan media poster maka informasi yang dipaparkan dapat dirangkum secara singkat namun tidak mengurangi isi dari poster tersebut.
Sosialisasi ini tidak hanya disambut baik oleh masyarakat sekitar yang terdiri atas ibu-ibu saja. Namun juga anak-anak, para pengepul ikan, serta wisatawan yang sedang berkunjung ikut menyambut dengan antusias yang baik saat pemaparan sosialisasi ini.
Penulis : Rina Hazrina Nusratina
Prodi : Oseanografi 2019
Dosen KKN : Satriyo Adhy, S.Si., M.T
Lokasi KKN : Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H