Mohon tunggu...
Rina Hasan
Rina Hasan Mohon Tunggu... profesional -

Terjaga dan ingin menulis lagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Kampar ''Bisa'' Rusuh

16 November 2011   04:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:36 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan yang disampaikan oleh balon Independen dalam pilkada Kampar kamis malam (10/11) membuat lega banyak pihak, lega karena pilkada kampar tidak perlu diulang, lega karena kampar tidak perlu mengeluarkan dana yang besar untuk kegiatan demokrasi itu lagi, dan lega rasanya karena Pilkada kampar benar-benar menjadi Pilkada yang aman di Riau dan bahkan menjadi pilkada terbaik di Indonesia.

Sebutan ini rasanya pantas, karena dalam perhelatan pilkada yang digelar beberapa daerah di Riau dalam tahun 2011 ini bahkan tahun sebelumnya, belum ada pilkada seaman dan sekondusif pilkada di Kampar, pilkada kota Pekanbaru misalnya, kota yang berbatasan langsung dengan kampar ini sampai saat ini persoalan pilkadanya belum selesai, malah semakin rumit dan berbelit-belit. Begitu juga dengan pilkada di beberapa daerah lain, bukan hanya persoalan di MK namun aksi demo dan anarkis mewarnai pasca pilkada, dan alhamdulillah kondisi ini tidak terdapat di Kampar.

Dalam perjalanan tahapanpilkada Kampar yang dimulai April 2011 yang lalu, sebenarnya sangat banyak celah yang bisa menimbulkan kerusuhan. Bahkan berbulan-bulan jauh sebelumnya potensi untuk rusuh itu ada, namun sekali lagi, itu hanyalah bibit-bibit lemah yang gagal untuk tumbuh menjadi onar dalam pilkada kampar.

Dalam catatan saya, ada beberapa kali peluang untuk mengubah citra Pilkada kampar menjadi pilkada rusuh, dimulai dari niat pasanganBurhanuddin Husin MM dan Zulher MS untuk maju bersama, karena pada awalnya massa pendukung Sekda kampar tersebut sangatlah menginginkan agar Zulher maju sebagai calon Bupati Kampar. Bahkan salah satu kelompok massa pernah menyampaikan statemen: bahwa mereka hanya akan mendukung Zulher kalau berada di posisi calon Bupati, dan selain posisi tersebut maka dukungannya akan dialihkan ke pasangan lain.

Zulher yang saya yakin sangat menghormati keinginan pendukungnya, ini hanya menyambut dengan senyuman. Dalam acara donor darah di Gunung Sahilan tanggal 30 mei 2011, saat diwawancarai soal itu Zulher dengan tegas menyatakan” Saya kenal betul siapa Burhanuddin Husin dan saya yakin niat baiknya dalam melanjutkan program yang belum diselesaikan pada periode sebelumnya, maka saya Siap untuk mendampingi Beliau dan mengambil posisi sebagai waktil bupati Kampar.

Tentu saja pendukungnya kecewa, protespun terdengar dimana-mana, termasuk dalam tubuh partai Golkar, partai pengusung pasangan ini. Namun Zulher tetapyakin dengan putusannya, hingga akhirnya yang protespun tidak bisa berbuat apa-apa. Burhan-Zulherpun menyatakan diri sebagai pasangan IDEAL dengan koalisi Kampar Bersatu yang didukung oleh tujuh partai politik.

Potensi masalah lainnya adalah ketika tanggal 10 Juni 2011, hanya dua bulan sebelum pendaftaran, ketua KPUD Kampar H Asri Hamzah menyatakan pengunduran dirinya secara mendadak. Ini mengejutkan banyak pihak, karena walaupun Asril Hamzah beralasan kesehatan yang memburuk dan kesibukan sebaga dai yang padat, tetap saja banyak pihak menduga ada konspirasi politik dibelakang semua itu, Asril Hamzahpun digantikan oleh Drs Syafril Abdullah yang diragukan banyak pihak bisa bersikap tegas dalam menolak intervensi pihak lain.

Sebulan usai Asril Hamzah mengundurkan diri, tanggal 25 Juli 2011 sekretaris KPUD KamparAbdul Rivai digantikan oleh Drs Zulkifili Syukur MA, pergantian mendadak ini kembali mengejutkan banyak pihak, dugaan Zulkifli ditempatkan di KPUD ini agar bisa mengatur kemenangan bagi salah satu calonpun berkembang, sempat ada dua kali aksi sekelompok kecil massa yang mendatangi KPUD kampar menanyakan hal itu, namun lagi-lagi waktu membuktikan kondisi kembali berjalan normal. Syafril Abdullah dan Zulkifli walaupun ditentang dan diragukan banyak pihak, terbukti mampu mengantarkan perhelatan hingga usai.

Potensi masalah lainnya, adalah ketika Jefri Noer menentukan pilihan pada H Ibrahim Ali sebagai wakilnya. Putusan Jefri ini mendapat berbagai reaksi dari banyak pihak, karena kader dari PKS kampar digadang-gadangkan akan mendampingi mantan bupati kampar periode 2001-2006 tersebut. Betapa tidak, PKS lah yang pertama kalimenyatakan mengusung Jefri Noer sebagai calon bupati kampar, bahkan disaat partainya sendiri yaitu Partai Demokrat masih meragukan Jefri, PKS dengan tegas dan tekad bulat menyatakan tetap akan mengusung Jefri Noer.

Dukungan tentunya bukan tanpa pamrih, selain sebagai partai utama dalam koalisi, PKS mengharapkan kadernya sebagai calon wakil bupati yang akan mendampingi Jefri, dan ini keinginan yang wajar. Diberbagai pilkada di beberapa daerah, PKS memang selalu menempatkan kadernya sebagai calon wakil bupati, seperti di pilkada Pekanbaru yang menempatkan Ayah cahyadi sebagai wakil mendampingi Firdaus, begitu juga sebelumnya, kader PKS Teguh Sahono mendapatkan posisi wakil ketika berkoalisi dengan Golkar saat mengusung Burhan-Teguh dalam pilkada Kampar 2006. Maka tak heran, kalau harapan yang sama jugaada pada dipilkada 2011 ini. Beberapa nama kader terbaiknya muncul, seperti Syahrul Aidi LC MA yang saat ini menjabat sebagai wakil DPRD kampar, Drs Darmis , Ketua DPD PKS Kampar, Teguh Sahono yang menjabat sebagai wakil bupati dan incumbent bahkan muncul nama Sofyan Syirooj Lc, kader PKS dari Airtiris.

Sayangnya, tidak satupun nama nama kader terbaik PKS itu yang membuat Jefri Jatuh hati meminangnya, malah yang muncul nama Ibrahim Ali, PNS di kantor keimigrasian Batam sekaligus Pengusaha sukses di Batam. Walaupun Ibrahim Ali adalah putra Kampar aslii, yang dilahirkan dan dibesarkan di desa Palung kecamatan Tambang, Namun80 Porsen masa hidupnya dihabiskan di Batam. Maka Ibrahim Ali adalah newcomer dalam dunia politik di Kampar dan sosok yang sangat tidak populer bagi masyarakat Kampar.Namun Jefri adalah Jefri, yang tetap kokoh dengan pendapat yang dianggapnya benar, maka kandaslah impian PKS mendudukan kadernyadi eksekutif untuk periode 2011-2016.

Pilihan Jefri ini membuat banyak pihak kecewa terutama dari kalangan internal dan pendukung PKS,ada opsi PKS akan menarik dukungannyadari jefri. Bahkan dalam satu wawancara dengan awak media, ketua PKS Darmis ditanyai, apakah pilihan Jefri ini akan mengurangi semangat juang PKS memenangkan Jefri?. Dengan kepolosan dan kejujuran seorang ulama, Darmis menjawab: ‘’Munkin akan berkurang sedikit’. Statement Darmis ini segera diluruskan oleh salah satu pengurus PKS dengan bahasa diplomatis, bahwa Ibrahim Ali sudah dianggap salah satu kader PKS. Aksisikap kecewa sebenarnya pernah ditunjukkan sekali oleh pengurus PKS, yaitu saat pendaftaran calon ke KPUD, PKS sebagai partai pengusung malah tidak turut mengantarkan Jefri-Ibrahim ke kantor KPUD, bahkan dukungan baru mereka teken sehari sebelum masa pendaftaran berakhir. Namun pengurus PKS tetap membutkikan komitmen mereka, dalam masa kampanye dan pemenangan, PKS terbukti tetap memberikan dukungan dan semangat juang yang sama untuk memenangkan pasangan Jefri Noer-Ibrahim Ali. Sekali lagi, potensi rusuh di pilkada teratasi sudah.

Dalam logistik pemilu, potensi kerusahan dalam pilkada muncul dari penetapan DPT, karena dari 486.280 DPT yang ditetapkan oleh KPUD kampar, diduga 5000lebih diantaranya DPT ganda, Protespun dilayangkan ke Panwaslu kampar yang segera bertindak untuk memverifkasi, akhirnya dari 5000 DPT ganda tersebut, hanya 975 saja yang terbukti ganda. KPUD kamparpun segera mengistruksikan agarPPS yang bersangkutan segera mencek DPT ganda dan hanya mengizinkan satu saja pencoblosan. Walaupun sedikit rumit namun masalah DPT ini akhirnya tuntas -tas -tas dan tidak ada komplein.

Potensi kerusuhan lain adalah, saat penetapan calon terpilih di Labersa Hotel yang dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2011, dimana KPUD kampar menetapkan pasangan H Jefri Noer-Ibrahim Ali sebagai pemenang dengan perolehan suarasebanyak125.231 suara atau sebesar 45, 85 % , mengalahkan pasangan Burhanuddin Husin MM yang mendapat dukungan110.792 suara atau 40,56% dan pasangan Nasrun Efendi-TM Nizar dengan 36.895 suara atau 13,58%. Siapapun yang hadir di labersa Hotel saat itu pastilah cemas, karena saat penetapan hasil suara ini pasangan Burhan dan Zulher tidak ada yang hadir, bahkan tim sukses dan pendukungnya pun tidak menampakkan batang hidungnya. Banyak pihak menduga akan ada bantahan, bahkan ada penolakan besar-besaran. Ditambah pula pengamanan yang super ketat di hotel termewah di Kampar itu menambah aroma ketegangan yang luar biasa. Namun akhirnya Agus S saksi dariBurhan-Zulher akhirnya muncul dan menyakan mereka menerima perhitungan. Tarikan nafas lega mengirini pembacaan surat keputusan KPUD Kampar nomor : 050/KPT/KPU-KPR-004.435228/10/.2011 tertanggal 14 Oktober 2011 tentang penetapan pasangan terpilih.Kerusuhan karena penolakanpun usai.

Potensi yang terbesar dalam pilkada kampar, adalah adanya gugatan dari pasangan balon independen Hardiman –Indra Putra. Hardiman yang menyerahkan dukungan sebanyak 31.023 ini ternyata yang dinyatakan sah oleh KPUD hanyalah 10.808 saja, masih sangat jauhdari syarat yang ditentukan yaitu 32.000 dukungan. Putra Batu belah kecamatan kampar inipun protes dan menuduh KPUD Kampar tidak melaksanakan verifikasi dengan benar. Maka gugatanpu dilayangkan, awalnya ke PTUN Pekanbaru yang sepertinya tidak memberikan hasil yang memuaskan. Hardimanpun melanjutkan gugatannya ke Mahkamah konstitusi dengan gugatan NO Nomor : 385/PAN.MK/X/2011.

Gugatan Hardiman ini membuat Kampar yang sudah senang dengan akhir pilkada yang manis menjadi gelisah, bagaimana kalau gugatan Hardiman ini dikabulkan MA, haruskah pilkada Kampar bernasib seperti Pilkada Pekanbaru dalam versi yang berbeda?. Maka perhatian politipun tercurah ke gedung MK di Jakarta. Dan akhirnya kamis malam, MK memberikan jawaban bahwa gugatan Hardiman ditolak dan tahapan pilkada Kampar dinyatakan sesuai dengan aturan.

Ini adalah keputusan yang melegakan sekaligus indah, betapa tidak, selain tidak memgharuskan pilkada Kampar diulang, Hardiman sendiri usai putusan sidang menyambutnya dengan legowo. Malah dengan tenang Hardiman menyatakan baginya yang penting bukan kalah atau menang, tapi proses demokrasi yang sudah dijalankan Kampar. Sungguh pernyataan yang romantis dalam politik.

Aman dan tertibnya pelaksanaan pilkada di Kampar memang bukan hanya karena Kampar mampu mengatasi semua celah rusuh itu dengan baik, tapi juga manusia yang mendukungnya jugapunya niat baik yang sama. Pihak kepolisian misalnya, menyikapi bijak kondisi dan aura panas yang ada. Ketika salahsatu warga, Najmul Qomar memberikan laporan pencatutan tanda tangan ke mapolres Kampar, Kapolres Kampar AKBP Trio Santoso dengan santun mempersilahkan Najmul menyampaikan aduan ini terlebih dahulu ke panwaslu. ‘’Ini ranah pilkada dan sudah ada lembaga panwaslu yang menyelesaikannya ‘’ujarnya bijak.

Ketenangan Trio, yang dinobatkan sebagai Kapolres paling cool yang pernah bertugas di kampar, dalam menyikapi potensi rusuh ini juga ditunjukkannya selama tahapan, berulang-ulang kali bahkan sangat sering, Trio bicara pada awak media agar sama sama menciptakan kondisi aman. ‘’Tolong sampaikan pada warga, tolong himbau warga dan semua elemen yang ada untuk menjaga pilkada ini. Tolong minta semua pihak memberikan bukti sayangnya pada Kampar dengan berlaku tertib dan berbesar hati dalam pilkada ini. ‘’. Ucapan tolong ini sangat sering disampaikan Trio dan itu diaplikasikanya pada aparatnya menjelma menjadi kenyataan. walaupun ada beberapa kali aksi demo di KPUD Kampar di Bangkinang, namun segera diatasi dengan baik. Prinsip; “Pendemo Senang, Polisipun Tenang “ benar-benar nyata dilapangan.

Dalam politik tentu semuanya punya ambisi dan kepentingan dan pilkada adalah perhelatan politik. Namun niat baik untuk kebaikan kampar mengalahkan semua itu. Sikap ini ditunjukkan dengan kesatria oleh dua pasangan yang kalah dalam pertarungan seperti pasangan Nasrun-Nizar, yang langsung menyatakan selamat dan dukungannya kepada pasangan terpilih Jefri Noer- Ibrahim Ali. Sikap ini juga ditunjukkan oleh pasangan Burhan-Zulher.

Burhanuddin Husin MM malah membuktikan sikap legowonya, dengan mengusung langsung persiapan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih. Dalam rapat yang dihadiri seluruh kepala dinas, instansi dan camat se kabupaten kampar ini (9/11) yang lalu, Burhan memastika bahwa acara pelantikan itu berlangsung sebaik dan semeriah mungkin. ‘’Ini adalah tanggung jawab kita bersama, walaupun saya kalah namun saya berbesar hati, karena jabatan bukanlah yang utama ‘’ujarnya.

Burhan juga menjanjikan bahwa hingga akhir pilkada kampar akan menjadi pilkada terbaik se Indonesia. Dengan jujur ia berkata, ibarat ikan, kerusuhan dan tidak aman saat pilkada gantung kepada kepala, kalau kepalanya baik maka ekornya juga akan mengikuti. Dan sebagai kepala, Burhan sudah menunjukkan niat baiknya.

Semua potensi kerusuhan itu berakhir sudah, dan Kampar bisa dengan bangga menyatakan pilkada kamparlah yang terbaik di Riau bahkan di Indonesia saat ini. Memang masih ada sedikit PR yang tersisa, seperti nasib sekretaris KPUD Kampar Zulkifli yang rencannya akan dipolisikan karena memberikan kesaksian palsu. Namun kalau boleh berharap, sebaiknya pihak yang berkepentingan dalam kasus ini juga meniru sikap berbesar hati pihak yang lain hingga pilkada Kampar tidak ternoda.

Karena masih banyak PR-PR lain yang perlu diperhatikan, seperti masih ada 40 % tingkat kemiskinan di Kampar yang perlu diatasi, masih banyak sarana dan infrastruktur yang perlu dibenahi dan masih banyak persoalan lain yang perlu diselesaikan. Dan itu butuh kosentrasi lebih besar.

Walaupun pelantikan belum dilaksanakan, saya ingin mendahului memberikan apreasiasi kepada Burhan-Teguh Sahono yang sudah memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk kampar selama lima tahun ini, begitu juga untuk Drs Zulher MS yang sudah memberikan pengabdian tidak terkira kepada daerah selama masa baktinya di kampar. Dan kepada pasangan Jefri Noer-Ibrahim Ali saya sampaikan ucapan selamat memimpin Kampar kembali. Kebesaran seorang pemimpin bukanlah hanya saat ia bisa memenangkan hati rakyat, namun juga saat ia bisa mewujudkan janjinya pada rakyat. Dan kampar menunggu itu.

*********

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun