Selamat datang di artikel ini yang saya tulis untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam (SPI) dengan Dosen Pengampu, Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM, CHCM. Dalam artikel ini saya akan mengulas mengenai "Sejarah Awal Datangnya Islam Ke Indonesia dan Sejarah Awal Masuknya Islam Ke Indonesia " dengan harapan dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca. Saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu atas kesempatan ini. Selamat membaca!
A. Sejarah awal datangnya islam ke indonesia
Islam pertama kali masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan dan hubungan diplomatik dengan pedagang Arab, Persia, dan  India sejak abad ke-7 M. Penyebaran Islam di Indonesia secara luas terjadi pada abad ke-13 hingga ke-16 M melalui jalur perdagangan dan misi dakwah para ulama. Salah satu tokoh yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia adalah Maulana Malik Ibrahim, seorang ulama dari Gujarat, India, yang datang ke Jawa pada abad ke-14. Selain itu, kerajaan-kerajaan Islam seperti Demak, Aceh, dan Banten turut memainkan peran signifikan dalam menyebarkan agama Islam di wilayah-wilayah Indonesia. Proses akulturasi budaya antara tradisi lokal dan Islam, seperti adanya seni wayang kulit dan batik yang menggabungkan unsur-unsur Islam, mencerminkan harmonisasi antara kearifan lokal dengan ajaran Islam di Indonesia. Sedangkan sumber-sumber pendukung Masuknya Islam di Indonesia diantaranya adalah :
A. Teori Arab (Mekah)
Teori ini diketahui dari pedagang Arab yang melakukan aktivitas perdagangan dengan bangsa Indonesia. Pedagang Arab Telah datang ke Indonesia sejak masa kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M) yang menguasai jalur pelayaran perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka pada waktu itu. Hubungan pedagang Arab dengan kerajaan Sriwijaya terbukti dengan adanya para pedagang Arab untuk kerajaan Sriwijaya dengan sebutan Zabak, Zabay atau Sribusa. Pendapat ini dikemukakan oleh Crawfurd, Keyzer, Nieman, de Hollander, Syeh Muhammad Naquib Al-Attas dalam bukunya yang berjudul Islam dalam Sejarah Kebudayaan Melayu dan mayoritas tokoh-tokoh Islam di Indonesia seperti Hamka dan Abdullah bin Nuh.
B. Teori Persia (Iran)
Teori ini mengatakan bahwa "proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia". Pencetus dari teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Teori persia lebih menjelaskan tentang kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan mempunyai kesamaan dengan persia. Contohnya seperti tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atau kematian Husein bin Ali, dan tradisi lain lainnya.
C. Teori India (Gujarat)
Teori ini menyebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Karena disamping berdagang mereka aktif juga mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya, terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisisr pantai. Teori ini lahir selepas tahun 1883 M. Dibawa oleh Snouch Hurgronye. Pendukung teori ini, diantaranya adalah Dr. Gonda, Van Ronkel, Marrison, R.A. Kern, dan C.A.O. Van Nieuwinhuize.
D. Teori Cina
teori ini diketahui melalui catatan dari Ma Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho. Ia menyatakan melalui tulisannya bahwa sejak kira-kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar- saudagar Islam yang bertempat tinggal di pantai utara Pulai Jawa. T.W. Arnol pun mengatakan para pedagang Arab yang menyebarkan agama Islam di Nusantara, ketika mereka mendominasi perdagangan Barat- Timur sejak abad-abad awal Hijrah atau abad ke-7 dan ke-8 M. Dalam sumber-sumber Cina disebutkan bahwa pada abad ke-7 M seorang pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera (disebut Ta'shih).