Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan suatu negara. Karena dengan Pendidikan, negara akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan menentukan arah pergerakan bangsa ini menjadi lebih baik. Banyak negara maju, karena mereka berhasil menerapkan Sistem Pendidikan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh negaranya.Â
Seperti salah satu negara yang menduduki kualifikasi sebagai negara maju yaitu, Jepang. Jepang merupakan negara yang maju baik dalam Sains maupun Teknologi. Selain itu, Jepang pun memiliki gaya hidup yang patut ditiru bagi mereka yang ingin sukses. Hal ini tidak terlepas dari pengajaran nilai-nilai Pendidikan yang telah dipelajari, kemudian mereka aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.Â
Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa, Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila sumber daya manusia menerapkan nilai-nilai ke dalam kehidupan sehari-hari.
Namun seiringnya berkembang pesatnya Teknologi, hal ini membuat Guru kebingungan dalam mengajarkan kepada anak didiknya. Terutama kepada Guru yang sama sekali belum menguasai teknologi, bagaimana caranya agar isi pelajaran dapat tercapai? Karena saat ini, dunia sedang memasuki revolusi Industri 4.0 dan tak dapat dipungkiri kembali bahwa saat ini pun mulai memasuki era 5.0. Maka dari itu, penggunaan Teknologi menjadi penting bagi sumber daya manusia ini termasuk Guru.Â
Melihat fenomena sekarang, nampaknya banyak anak-anak yang lebih mahir dalam menggunakan Teknologi dibandingkan Orang Tua ataupun Guru. Hal ini tentu baik, karena anak bisa memiliki aset kemampuan yang harus dimiliki pada era industri saat ini. Namun tak selamanya baik, banyak anak yang meniru terhadap apa yang mereka saksikan, apa yang mereka dengar di Internet. Hal yang paling membahayakan adalah mereka belum bisa membedakan secara detail terhadap mana hal baik yang boleh ditiru dan mana hal buruk yang tidak boleh ditiru.Â
Tentu hal ini menjadi tugas utama bagi Orang Tua termasuk Guru, untuk dapat terus membimbing anaknya dalam menggunakan Internet. Karena apabila penggunaan teknologi tanpa diiringi bimbingan Orang Tua ataupun Guru maka akan muncul penurunan akhlak atau biasa yang sering kita sebut degradasi moral.
Lalu bagaimana cara Guru mengajar yang tepat pada Pembelajaran Abad 21 ini? Â Dr. Laksmi Dewi menjelaskan tentang Pelangi Keterampilan Abad 21 sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Fadel C dan Trilling B pada tahun 2019 yang masuk kepada Partnership 21st Century Skill, bahwasanya Dasar-Dasar Keterampilan pada Abad 21 ini adalah:
- Life and Career Skills (Keterampilan Hidup). Pada poin ini, setiap manusia harus memiliki kemampuan yang meliputi: Kemampuan berkarir, fleksibilitas, Adaptibilitas. Inisiatif dan Kemampuan Mengatur Diri. Berinteraksi secara Sosial dan Budaya. Akuntabilitas dan Produktivitas. Leadership dan Tanggung Jawab.
- Learning And Innovation Skills (Keterampilan Belajar dan Berinovasi) Pada keterampilan ini, setiap Guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang dapat menghasilkan 4C: Communication, Collaboration,  Critical Thinking, dan Creativity.
- Information, Media and Technology Skills (Keterampilan Teknologi dan Kemampuan Media Literasi) Keterampilan dan Kemampuan ini menjadi penting dalam kehidupan manusia di masa yang akan datang.
Berdasarkan poin di atas, Guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan peserta didiknya. Tak hanya tersampaikan isi-isi materi, namun dapat melatih soft skills dan hard skills sesuai dengan karakteristik tiap peserta didik serta kemampuan yang mereka miliki. Karena setiap Guru harus memegang prinsip bahwasanya setiap anak itu unik.Â
Artinya memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kecerdasan visual, kecerdasan auditori, kecerdasan audio-visual, kecerdasan linguistik, kecerdasan spasial, kecerdasan naturalistik dan berbagai kecerdasan-kecerdasan lainnya. Dan tiap anak itu dibesarkan dengan pola asuh yang berbeda-beda, maka dari itu Guru harus bisa menerapkan Metode Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik tiap anak.
Seiring berkembangnya Teknologi Digital, maka tak dapat dipungkiri kembali bahwa Guru harus bisa menggunakan Teknologi yang berhubungan dengan kegiatan Pembelajaran. Kemampuan ini diperlukan agar Guru bisa menyelaraskan dan membimbing peserta didiknya agar informasi yang diterima selaras dengan pembelajarannya.Â
Sehingga segala kekhawatiran dari perkembangan teknologi, seperti degradasi moral ini dapat segera teratasi dan terminimalisirkan. Untuk itu, Guru harus terus belajar dengan perkembangan Teknologi ini. Karena sejatinya karakteristik yang perlu dimiliki Guru adalah Life Long Learner atau Belajar Sepanjang Hayat.