Mohon tunggu...
Rina Aprilia
Rina Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Kanjuruhan Malang

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotika Menurut Charles William Morris

6 November 2024   16:45 Diperbarui: 6 November 2024   16:48 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Charles William Morris adalah seorang filsuf dan pakar semiotika asal Amerika. Dia dilahirkan pada 23 Mei 1901 di Denver, Colorado dan meninggal pada 15 Januari 1979 di Gainesville, Florida. Morris masuk Universitas Chicago untuk menjadi mahasiswa doktor dalam bidang filsafat di bawah bimbingan George Herbert Mead. 

Morris telah menyelesaikan disertasinya tentang teori pikiran simbolis dan mendapatkan gelar Ph.D. dari Universitas Chicago pada tahun 1925. Morris mengajar filsafat di Universitas Rice di Houston, Texas selama enam tahun dari 1925 hingga 1931. 

Setelah pergi dari Rice, dia menjadi profesor filsafat di Universitas Chicago dari tahun 1931 hingga 1947. Semiotika adalah studi tanda dan makna menurut Charles William Morris. Morris menganggap semiotika sebagai ilmu yang mempelajari perilaku atau ilmu tingkah laku. Charles William Morris sedang mencoba untuk mengembangkan teori tentang semiotik ini. 

Charles Morris juga menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem tanda dan dibedakan dari sinyal dan simbol. Tetapi, semiotik tidak hanya tentang isyarat-isyarat bahasa tetapi juga tentang isyarat non-bahasa dalam komunikasi manusia. Charles William Morris membagi semiotika menjadi tiga aspek utama, yaitu:

1. Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur dan pembentukan kalimat, serta hubungan antarunsur bahasa dalam sebuah kalimat. Contoh: Cara pengaturan tata bahasa dalam sebuah bahasa.

2. Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari arti yang terkandung dalam bahasa, kode, atau representasi. Kata "meja" berarti tempat untuk meletakkan barang. Pragmatik adalah bagian dari studi linguistik yang mempelajari cara bahasa berinteraksi dengan konteks dan bagaimana manusia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Penggunaan kata "halo" untuk menyapa. Semiotika adalah penting karena membantu kita memahami cara manusia berkomunikasi, berpikir, dan berinteraksi dengan dunia melalui tanda. Dengan memahami semiotika, kita bisa:

1. Menganalisis teks: Tekstual, visual, atau audio. Mengerti tentang budaya: Semua budaya punya tanda khasnya sendiri. Membuat strategi komunikasi yang efektif: Dengan memahami cara tanda-tanda bekerja, kita bisa menyalurkan pesan dengan lebih baik. Charles Morris menggolongkan dan menjelaskan 3 jenis semiotik yang kompleks, yaitu sintaksis, semantik, dan pragmatik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun