Lain halnya bila penghasilan Rp200.000.000 diterima masing-masing Rp16.000.000 setiap bulannya maka di bulan Januari sampai dengan November kita akan dipotong lebih kecil dari biasanya, sehingga seolah take home pay terlalu tinggi.
Inilah yang saya sebut bahwa tarif TER menggalakkan kita untuk menabung. Saat kita mendapatkan bonus tinggi, kita akan menabung uang pajak ke negara. Nanti di bulan Desember perusahaan akan mengembalikan tabungan kita. Sedangkan saat penghasilan kita landai-landai saja, pemotongan pajak cenderung sedikit lebih kecil sehingga kita harus menabung sendiri kelebihan uang cash yang kita terima, agar tidak terkaget-kaget saat perusahaan memotong lebih besar dari biasanya pada bulan bulan Desember.
Dulu uang yang kita terima sudahlah bersih dan dapat kita belanjakan seleluasa-leluasanya. Sekarang kita perlu menimbang, jangan-jangan uang pajak yang dipotong masih kekecilan sehingga akhir tahun akan dimita kekurangannya. Ataukah justru pengeluaran kita tertahan karena kita sedang menabung pajak ke negara?
Lantas berapa nilai yang harus kita sisihkan atau justru kita tunggu-tunggu pengembaliannya? Bila kita sendiri yang harus menghitung, ini tentu jauh panggang dari tujuan pengaturan TER ini yang katanya untuk kesederhanaan. Bila perusahaan berbaik hati, mungkin akan dibuatkan skema income smoothing agar take home pay karyawan lebih stabil. Tetapi ini tentu cukup merepotkan mengingat perusahaan juga menghadapi pajak natura, coretax system, NIK menjadi NPWP dan banyak lagi pengaturan baru di bidang pajak.
Maka mungkin karyawan perlu mengira-ngira sendiri berapa yang harus dia simpan. Nanti waktu akan mengajarkan segalanya. Bisa itu karena terbiasa. Dan manusia mempunyai kemampuan adaptasi yang luar biasa. Satu atau dua tahun lagi kita akan TER-biasa. Diantaranya adalah terbiasa untuk menabung. Saya tidak sedang bercanda. Hahaha!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H