Mohon tunggu...
Rina Afrina
Rina Afrina Mohon Tunggu... -

Kerja, kuliah, dan mencoba peruntungan masa depan di :\r\nwww.tanahabangonline.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Casablanca yang Eksotis

30 Oktober 2013   18:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:49 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap saya berkendara menuju tanah abang, pandangan saya tertuju pada 2 ruas jalan layang yang menganga menggantung masih belum tersambung di atas Jalan layang yang berada di depan Gedung Standard Chartered Bank.  Entah kapan proyek jalan senilai Rp2,02 triliun itu rampung.  Ramai diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan sementara pembangunan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di Casablanca, Jakarta Selatan itu.  Padahal bila mengacu jadwal dan sesuai dengan buku anggaran,  jalan layang dengan panjang 2,8 kilometer itu seharusnya selesai akhir 2012 lalu.  Lah, ini setelah tak hitung-hitung, mau lebaran ke 3 kok belum disambung-sambung,..hahahahaha.

Selama 2 tahun lebih proyek jalan ini dibangun, dan bolak-balik dari dan ke arah Tanah Abang, saya pun hapal siapa saja yang membangun jalan ini.  Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi.  Lalu paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya. Adapun paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya. Dan dari semua paket, hanya paket Mas Mansyur yang belum selesai.  Hehehe,....pinter!

Bila saat ini Anda melintas dan menuju sentra Tanah Abang (kalau saya ngurus Toko Baju Online saya, hehe, sory agak berbau promosi), sejauh mata memandang akan terlihat sebongkah alat penyangga berat, heavy shoring, mencengkram tepi jalan yang menganga itu. Alat seperti itu biasanya digunakan untuk mempermudah pengerjaan dan meminimalisir dampak kemacetan saat kontraktor menyelesaikan pembangunan jalan layang tanpa harus merugikan pengendara bermotor yang melintas dibawahnya.  Disamping itu alat tersebut untuk membantu pengerjaan karena Jalan KH Mas Mansyur yang sangat sempit, sehingga tidak bisa diggunakan sebagai penyangga yang biasa digunakan untuk Jalan Layang.   Semakin rumit lagi karena bentangan jalan layang di atas Jalan Jenderal Sudirman ini juga cukup panjang yakni mencapai 110 meter, dan tinggi 18 meter.

Kabar gembiranya, dan semoga tidak meleset lagi, kontraktor maupun pemerintah DKI menjanjikan pada Oktober, dapat dilakukan finishing pengerjaan fisik seperti pengaspalan jalan, dinding jalan layang dan pengerjaan finishing lainnya. Jika ini selesai, Saya akan semakin bangga sebagai warga Jakarta dengan Casablanca, yang di Maroko sana identik dengan kota wisata yang eksotis.

Haha, nyambung gak siyyy........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun