Mohon tunggu...
Rina Natalia
Rina Natalia Mohon Tunggu... Freelancer - -corin-

i juz an ex. Accountant with big luv on Writing and Singing. enjoy being a Marketing in the recent years 😉

Selanjutnya

Tutup

Love

Dalam Hati Saja Bukan Dalam Hidup

25 November 2024   09:00 Diperbarui: 25 November 2024   09:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : FB Still Moments/kredit foto

Di hari H ulang tahunnya, aku ke gereja seperti biasa ikut misa ke-2 dan ternyata bukan si Romo yang misa. Misa ke-1 pun juga aku diinfo teman yang hadir, juga bukan dia. Tapi ada dibacakan dalam misa, intensi untuk ulang tahunnya. Si Romo aja yang entah "ngilang" kemana di hari jadinya itu. Sebenarnya aku sudah sempat menduga sih, secara dia kan nggak suka yang heboh-heboh gitu. Tapi kan ada umat ingin sekedar ngucapin, juga kayak aku yang sengaja bawa kado untuknya. Ahh...piye, Mo?! Kadonya aku bawa balik deh, nggak mau titip-titip ke siapa gitu...daripada...daripada...Dan minggu depannya kejadian yang sama terulang kembali. Bukan si Romo yang misa dan nggak ada di tempat (Gereja Paroki) pula. Aduh susah bener ya mau ketemu, ilang-ilangan mulu. Aku jadi mikir mending aku WA aja janjian daripada bawa-bawa kado terus tapi nggak ketemu, mau sampai kapan?!

Sungkan juga sebenarnya tapi sudah 2x zonk nih, keburu expired. Jadi akhirnya Sabtu malam di minggu terakhir September itu aku WA ke Romo minta waktu ketemu besok. Dia balas, "ada (di gereja) tapi saya besok ada misa perkawinan." Nah loh! Lalu aku coba tanya (lagi) kalau sempat ketemu sebelum misa ke-2 dan si Romo mengiyakan. Dan besoknya hari Minggu itu, bersyukur aku dan Mami bisa datang lebih awal ke gereja. Halaman masih sepi, tidak terlihat Romo blas, jadi aku mau tanya ke Ruang Sekretariat Paroki aja...Si Romo dimana gitu. Ehh...lah kok ternyata dia lagi jalan dari arah Sakristi, pakai casual kemeja coklat + celana panjang hitam + sandal. Nyalami Mami, "gimana kabarnya?", nyalami aku juga. Lalu aku kasih kadonya, dia tanya, "opo ini?" seraya tersenyum. Sebelumnya aku minta maaf juga sudah WA malam-malam karena nggak ketemu-ketemu sih. Aku bilang, "ini kado ulang tahunnya Romo. Mudah-mudahan berkenan." Romo kayaknya senang dan mungkin nggak nyangka juga. Aku pun senanggg...bisa ketemu dan kasih langsung :) "Luamaaa...nggak lihat Romo misa disini," kataku lagi. Dia bilang banyak misa di kapel-kapel kemarin. Lalu nanti Oktober "Pembukaan Bulan Rosario" juga dia nggak disini, katanya mau retret. Pantesan...jadwal misa hariannya digantikan Romo lain. Ahh...tapi yang penting rasa kangenku terobati hehehe...Enak juga ketemu pas santai dan masih sepi suasana di gereja. Aslii...pengen peluk dan cipika cipiki deh andai bisa...andai dia orang yang ekspresif kayak orang Jakarta gitu. Ngarep deh :P Ada rasa lega tersendiri, rasa sukacita dan enjoy this feeling :) Sebaik itu ya si Romo...mau-maunya nuruti WA ku untuk ketemu tanpa banyak tanya "ada keperluan apa?" Coba kalau Romo lain, belum tentu deh! Dan si Romo ini memang kelihatan tulus, baik...Dia juga barengi aku dan Mami sampai masuk ke dalam gereja. Aku percaya, semua ini boleh terjadi karena kehendak TUHAN semata :)

Hari Minggu dalam minggu terakhir bulan Oktober aku ke gereja sendirian, Mami lagi nggak enak body. Aku sempat ragu-ragu juga mau berangkat, tapi di rumah aja nggak ke gereja juga ngapain. Kalau ikut misa sore takutnya hujan malah absen. Dan kata hati bilang ke gereja aja deh tanpa terlalu banyak ekspetasi. Karena minggu sebelumnya aku dapat info kalau si Romo lagi cuti, pulang ke kampung halamannya mungkin sampai akhir bulan. Jadi sepertinya bukan dia yang misa nanti. But GOD is good...ternyata Romo kesayangan ini yang misa. Senangnyaaa...hatikuuu :D Setelah sekian lama menunggu, akhirnya...Thanks GOD! Sepanjang misa aku bahagia, apalagi bagian homili Romo selalu menarik, pastinya mengandung sindiran...tapi mengena dan benar adanya :)

Selesai misa, seperti biasa aku keluar lewat koridor belakang Sakristi dan aku melihat Romo disitu masih pakai jubah putih. Dia lagi ngobrol dengan beberapa umat, ada yang katekumen juga minta tanda tangan dan aku sengaja menunggu di belakangnya. Aku cuma ingin menyapa dan salaman aja secara sudah lihat masa diam lewat-lewat aja, kan aku juga kangen hehehe...Tidak lama Romo menoleh, melihatku dan ekspresinya seperti mencari Mami. "Iya saya sendirian, Romo...Ibu nggak ikut, lagi nggak enak badan," kataku. Ahh... care juga dia ya. Aku kira sudah gitu aja, ternyata masih lanjut dia mengajakku ngobrol. Aku senanggg...:D Dan entah hanya perasaanku aja atau bukan, kalau aku lagi nggak bareng Mami...si Romo kayak santai, lebih bisa ngobrol aja gitu. Aku malah yang kadang lupa apa yang mau dibicarakan, saking senangnya kalau sudah ketemu. Rata-rata pas aku lagi cantik juga :P :D

Bulan depannya aku ketemu lagi dengan si Romo, kali ini bareng Mami. Selesai misa Minggu itu, kami melihatnya di halaman belakang gereja lagi dengan anak-anak misdinar sepertinya. Ada yang ulang tahun karena pada nyanyi "Happy Birthday" dan bagi-bagi cokelat. Aku dan Mami nyamperin Romo, salaman dan nyapa. Ahh...cakep banget dia, pakai casual kaos kerah biru muda + celana panjang coklat + sandal :) "Gimana sehat ya, Bu?" tanyanya ke Mami. Lalu kami cerita kalau minggu lalu ketemu salah seorang Suster yang lagi  nunggu si Romo untuk rapat, nemeni ngobrol. Romo mengiyakan seraya tersenyum. Lalu Mami iseng nyletuk, "Tinggal saya ya, kapan ketemu Romo?" Maksudnya tuh sharing pribadi ya. Jadi ceritanya sudah dari Juni lalu Mami pernah tanya si Romo bisa nggak untuk itu, dijawab bisa. Dia bilang WA aja untuk janjian waktunya. Sudah di WA, jawabnya, "iya baik, nanti saya kabari." dan nggak juga dikabar-kabari sampai ini hehehe...Makanya si Romo kayak salting gimana gitu ditanya Mami, lalu katanya, "Iya, mau WA masih belum tahu waktunya." "Nggak papa Romo. Saya tahu Romo pasti sibuk, urusan saya penting nggak penting kok...santai aja," jawab Mami. Romo manggut-manggut, ehh...lalu, "Apa mau sekarang aja?" Hohoho...kami nggak nyangka mendengarnya, nggak siap tapi nggak bisa nolak juga. Lalu dia bilang, "Saya ambilkan kuncinya." Naik ke lantai atas (mungkin ruang kerjanya), nggak lama turun lagi, bukain salah satu ruang tamu dan mempersilahkan kami masuk :)

Dan begitulah...Mami ngobrol-ngobrol di dalam sementara aku nggak ikut, aku tunggu di luar. Lumayan juga euy! Ada kalau 30-45 menit ya. Beberapa umat yang mengenalku pada nyapa sambil tanya Mami kemana. Ketika selesai dan pulang, Mami banyak cerita...senang bisa sharing with Romo, lumayan ngobrol dari A-Z, bikin lega :D Romo juga banyak terima kasih karena dapat masukan dari Mami. Ngobrol santai tapi detail dan mungkin memang  tidak terlalu sibuk ya saat itu. So Blessed! Kayak TUHAN sendiri yang kasih waktu dan jalanNYA untuk kami :)

Ada hal yang sedikit mengusik hati dan pikiranku. Dari cerita Mami, si Romo ada tanya gini, "Rina ya Bu, namanya (aku)?" Mami mengiyakan. "Baik orangnya. Saya sampai nggak berani panggil-panggil, takut salah." Dan dijawab Mami, "nggak papa Romo, panggil nama aja..." Aih...Romoku sayang, ternyata yaa...Aku jadi makin padamu :* Thanks ya, Mo sudah bikin aku GR :D

Next...masih ada Natal yang aku selalu percaya punya keajaibannya sendiri. Lalu Tahun Baru dan hari-hari lain yang mungkin akan menorehkan kisah, cerita dan memberi warna hidup. Hanya TUHAN yang tahu persis hati dan perasaan kami masing-masing. Entah sampai kapan juga Romo akan (selalu) di hatiku. Yaa..hati dan hanya dalam hati aku menyimpan semua rasa ini. Karena kalau dinyatakan hanya akan menimbulkan rasa sakit dan sedih...kami tidak bisa melawan takdir TUHAN juga kan?! Hanya doa sebagai ungkapan kasih dan sayangku yang paling tulus. Doa semoga TUHAN selalu menyertai Romo untuk tetap setia pada panggilan Imamat, juga semangat dalam karya dan pelayanan. Dan aku? Aku percaya TUHAN ada bersamaku selalu. Tidak ada yang perlu disesali, bersyukur, enjoy and happy aja :) Tentu aku masih berharap bisa menemukan jodoh terbaik dalam hidup. Yang terpenting, semoga semua berjalan dalam terang kebenaran dan kendali tanganNYA. Amin!

Note: ditulis di Malang, dalam waktu sekitar 2-3 minggu di bulan November 2024. Tadinya hanya ingin menyimpan semua dalam hati saja dalam arti yang sesungguhnya. Tapi ahh...aku butuh ruang ekspresi diri dan menulis adalah jawaban. Siapa tahu ada manfaat dan pencerahan ya hehehe...Untuk seorang Romo di sebuah Gereja Paroki yang tidak bisa aku mention disini. i'm so lucky and blessed to know you and learn many things from you. Tidak masalah jika Romo tidak tahu dan membaca tulisan ini. Yang penting sama-sama sehat selalu dan bahagia ya, Mo... dengan jalan hidup yang sudah dipilihkan TUHAN untuk kita masing-masing :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun