Mohon tunggu...
Rina Natalia
Rina Natalia Mohon Tunggu... Freelancer - -corin-

i juz an ex. Accountant with big luv on Writing and Singing. enjoy being a Marketing in the recent years 😉

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Catatan Akhir Tahun 2020 (The Pandemic Year)

29 Desember 2020   22:34 Diperbarui: 30 Desember 2020   12:13 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku rasa sebagian besar dari kita pasti sependapat bahwa Tahun 2020 is a difficult year. Tahun yang euforia dan normalnya hidup cuma ada di bulan Januari-Februari saja. Setelahnya tidak ada yang pernah menyangka akan berada dalam lingkaran pandemi bernama Corona...Covid-19. Dan 10 bulan lamanya, wajah dunia berubah total di hampir semua lini kehidupan, sekaligus mengubah habit kita sebagai manusia. Tidak bisa dipungkiri selama waktu-waktu itu, pasti ada diantara kita pada merasa mati gaya, stress sampai desperate. Aku kadang juga begitu. Aku punya kebiasaan bikin "Catatan Akhir Tahun", jadi mikir-mikir juga...tahun ini apa yang mau dicatat, dishare atau diceritakan? Nothing special aja rasanya :O

Tapi aku lalu terdorong akhirnya tetap bikin catatan ini, then posting and share. Walau mungkin nothing special, tapi sepanjang tahun ini ada banyak hal dan alasan untuk selalu bersyukur kan?! Dan inilah salah satu caraku, bagian dari rasa syukur itu, dengan keep on writing :)

Aku masih ingat di awal tahun 2020 bulan Januari itu, entah kenapa aku tidak membuat resolusi apapun. Padahal tahun-tahun sebelumnya aku hampir selalu bikin resolusi, yaa...at least corat-coret apa gitu. Tapi tidak di tahun ini, aku mikirnya karena biasanya juga tidak bisa 100% dijalankan :p Cukup didoakan saja, tapi kok ya ‘find the right man’ aku batin juga, masih berharap pada 1 nama dan orang yang sama...someone somewhere (yang kenal aku banget pasti tahu lah, who is he hehehe...)

Dan ternyata...menjelang akhir Januari, di tengah kesibukan dan dalam sebuah komunikasi via WA, si dia itu bilang: ada kemungkinan next project kerja dia balik Jakarta...OMG! Kayak dejavu aja pas baca WA nya. After 10 years, di bulan yang sama juga...Hanya bedanya kala itu aku sedih dan berat banget karena harus merelakannya kerja di negara tetangga, dan kali ini dia mau balik Indonesia. Rasa di hati ini sama...campur-campur, tapi pastinya senang juga. Yaa...walau aku sendiri tidak lagi stay di Jakarta, tapi gimana-gimana kalo masih sama-sama Indonesia lebih gampang lah, daripada antar negara, pake paspor, dst...berat di ongkos juga hehehe...Gitu aja mikirnya dan tetap bawa dalam doa, tanpa terlalu banyak berharap lagi...

Tapi toh aku masukkan juga Jakarta dalam traveling list. Yup, traveling! Karena aku merasa di tahun 2019 rada kurang traveling, cuma sempat ke Hongkong-Macau, dan ke Taman Safari, Prigen. Waktuku habis cuma buat bantu handle kerjaan di guest house tanteku. Jadi pengennya tahun 2020 bisa banyak traveling lagi. Dan aku pun mulai ngomongin plan traveling dengan temanku di Jakarta. Antara ke Singapore atau Malaysia. Singapore karena i luv the country/city dan penasaran dengan Jewel Changi. Sedangkan kalo ke Malaysia, mungkin ke Penang karena belum pernah. Ahh...tapi lebih pengen Singapore sih :D

Siapa sangka, masuk pertengahan bulan Februari aku bebas tugas dari guest house itu. Memang sih perjanjian awalnya cuma temporary disini, tapi sempat ditawari untuk permanent juga. Dan yaa begitulah, ada sabotase kerja, politik khas kantoran. Hmm...soal ini tidak perlu aku share ya daripada...daripada hehehe... bersyukur dan jujur lega aja nggak kerja kantoran lagi. Aku bisa fokus ngurusin kerja property, tanpa harus terikat waktu  :)

Masuk bulan Maret, via WA si dia bilang due date project kerjanya di Jakarta mestinya Februari tapi masih belum ada kabar lagi. Jakarta lagi musim banjir juga tuh dan bersamaan dengan itu, aku ingat betul tanggal 2 Maret kasus pertama Corona diumumkan! Pas itu sih masih biasa-biasa ya, cuma sekedar tahu aja kalo virus yang juga disebut flu Wuhan ini udah mulai masuk Indonesia. Hmm...sabar aja deh, mungkin jalanNYA mesti begini dulu, enjoy aja :) Aku bahkan masih bisa ngegym, pergi kondangan, family time dan ke gereja sampai akhir minggu kedua Maret itu. Pas tanggal 15 ada WA si dia lagi dan katanya kemungkinan besar jadi project di Jakarta start tanggal 13 April 2020. Aku senang euy! Dan pas balas WA nya aku ada bilang, “wah after Paskah tuh, jangan-jangan Paskah lu udah di Jkt, semoga lancar persiapannya..bla...bla...bla...” 

Dan ternyata hanya lewat sehari kemudian, semua segi kehidupan mulai berubah total! Satu demi satu negara di dunia mulai melakukan lockdown dan pembatasan disana sini, termasuk Indonesia, Malaysia dan Singapore juga. Temanku di Jakarta bahkan langsung WA dan bilang, “Kayaknya kita harus skip plan kita, Rin. Nggak mungkin ke Singapore....” *sambil dia kasih link beritanya. Demikian juga dengan Malaysia, lockdown pertama diberlakukan 18-31 Maret 2020. Jabodetabek juga mulai PSBB, juga Surabaya dan Malang, pembatasan mulai diberlakukan 16-29 Maret 2020. Dan si dia? Project kerjanya di Jakarta jadi tidak pasti lagi dengan situasi ini :O  Hmm...sedih :( Dan seumur-umur ini adalah kejadian luar biasa yang mungkin tidak akan terlupakan sampe tua rasanya.

(tentang Corona ini, aku sempat menuliskannya dalam blog di Kompasiana “Corona: Melihatnya dari Kacamata Berbeda”, Maret 2020)

 Tiga bulan itu...Maret, April dan Mei menjadi bulan-bulan yang tidak mudah. Efek lockdown, PSBB atau apapun namanya karena corona sangat berdampak ke sektor ekonomi. Yang paling berasa tentu di bidang travel and hospitality. Banyak yang harus mengurangi jam operasional, merumahkan karyawan, PHK, temporary bahkan permanent closed. Yang aku ingat Airy Room mengumumkan permanent closed per 30 Mei 2020 itu. Sedih! Karena menurutku dia yang terbaik ya di kelasnya. Hmm...kalo kapan-kapan ke Jakarta dan cari penginapan murah, nggak ada Airy lagi nih :( Hotel-hotel pada temporary closed karena percuma juga, siapa yang mau nginep di musim pandemi begini. Pekerjaanku sendiri as a property agent juga kena dampak pandemi ini. Hmm...tetap berusaha positif think sebisa mungkin...

Masuk bulan Juni, titik terang itu mulai terlihat seiring dengan mulai diberlakukannya “New Normal”, adaptasi kebiasaan baru dalam masa pandemi. Ada beberapa peluang untuk jual beli online datang seperti kebetulan (walau aku selalu yakin tidak ada yang namanya kebetulan dalam hidup) dan aku mempertimbangkan untuk mencobanya. Yaa...mikir realistis aja, karena pekerjaanku di property juga seperti ikutan lockdown dampak dari pandemi ini sementara hidup harus terus berjalan kan?! Dari mulai masker sritex, new normal item (tas selempang, pouch tissue 3 in 1, masker kain, tempat hand sanitizer, tas belanja, dompet), seprei dan bedcover, baju, daster, pupuk organik, makanan, branded item, dll...adalah produk-produk yang coba aku jual. Mendadak pula akun sosmed dan WA ku jadi penuh postingan untuk jualan online ini. Aku memang nggak bikin akun baru khusus karena males ribet juga :p

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun