Wahai aku "Sang Pemuja Nama". Ya, aku ramah kepada yang ternama. Tapi, remeh kepada sahaya.
Wahai aku "Sang Pemuja Harta". Ya, aku kerap haus akan harta. Namun, lalai akan sedekah.
Wahai aku "Sang Pemuja Tahta". Ya, aku berlomba merebut tahta, dan mengabaikan tanah tempatku kembali.
Wahai aku "Sang Pemuja Kebaikan". Ya, aku senantiasa mencitrakan kebaikan, namun terselubung kemunafikan.
Wahai aku "Sang Pemuja Agama". Ya, tutur kataku sangat agamis, namun terselip ngemis rasa ingin dipuji.
Wahai engkau yang bernama ego diri, enyah kau! Belajarlah kepada Isa putra Maryam. Tak ada beda, antara berlian dan butiran debu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H