Mohon tunggu...
Rina Bintang
Rina Bintang Mohon Tunggu... Lainnya - There's always something

Karyawati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dilema Stigma Negatif dan Kebutuhan, Haruskah Saya ke Psikolog?

25 November 2022   20:00 Diperbarui: 28 November 2022   19:15 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika saya ingin mengetahui karakter, kemampuan dan minat anak saya kira-kira saya harus kemana ya? Saya ingin anak saya ada di tempat yang tepat, sesuai dengan keamampuannya", tanya seorang rekan kerja.

"Coba ke psikolog saja bagaimana?", jawab saya. 

"Ahhh... anak saya kan tidak bermasalah dan mengalami gangguan mental. Kenapa harus ke psikolog?"

Kalimat terakhir seringkali kita dengar dan sudah menjadi stigma di masyarakat bahwa orang yang pergi ke psikolog adalah orang yang mengalami permasalahan mental. 

Padahal stigma tersebut tidak sepenuhnya dapat dibenarkan. Kita tidak harus mengalami gangguan mental terlebih dahulu untuk menemui seorang psikolog. 

Bahkan sebenarnya kita dapat meminta saran kepada psikolog untuk mengidentifikasi kemampuan kita sehingga kita dapat mengembangkannya menjadi lebih berguna.

1. Psikolog Industri dan Organisasi

Jenis psikolog ini biasanya kita jumpai di perusahaan pada departemen yang berhubungan dengan sumber daya manusia. 

Psikolog Industri dan Organisasi biasanya bertugas untuk mengatasi permasalahan perilaku di tempat kerja, melakukan perekrutan di sebuah perusahaan, dan menempatkan seseorang pada posisi sesuai kemampuannya. 

2. Psikolog Pendidikan

Psikolog pendidikan mempelajari bagaimana seseorang belajar, bakat dan kemampuan belajar seseorang. 

Biasanya profesi ini juga dapat menentukan strategi pembelajaran yang efektif hingga pembentukan karakter seseorang.

3. Psikolog Klinis

Psikolog klinis bertugas mendiagnosa dan mmberikan perawatan terhadap seseorang yang memiliki tekanan psikologis dan gangguan kesehatan mental. Biasanya kita dapat menjumpai psikolog klinis di rumah sakit atau klinik kesehatan mental.

4. Psikolog Sosial

Biasanya tugas psikolog adalah meneliti bagaimana sikap, cara komunikasi, hubungan interpersonal dalam suatu kelompok masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengetahi cara yang efektif untuk memberikan pengarahanatau perubahan dalam suatu kelompok masyarakat.

***

Dari penjelasan tersebut, kita mulai dapat membedakan psikolog mana yang kita butuhkan agar tidak "salah alamat". Untuk kasus pada cerita di atas, maka kita dapat menemui psikolog pendidikan atau perkembangan anak. 

Jika kita adalah seorang atasan dan menginginkan saran mengenai strategi untuk mengembangkan sumber daya manusia yang ada, maka kita dapat menemui psikolog industri dan organisasi yang biasanya sudah tersedia di sebuah perusahaan. Jika kita mengalami tekanan hidup dan bahkan mengalami permasalahan yang mengganggu aktivitas kita, maka kita dapat menemui psikolog klinis.

Nah, yang sering dikaitkan dengan stigma negatif adalah hal-hal yang berkaitan dengan psikolog klinis. Seseorang yang menemui psikolog klinis biasanya dianggap terlalu berlebihan bereaksi terhadap permasalahan hidup, tidak kuat iman, dan bahkan ada yang menganggap gangguan mental akibat kutukan.

Stigma negatif itu yang menghambat seseorang untuk mendapatkan pertolongan atau arahan. 

Bayangkan ketika seseorang mengalami tekanan hidup yang berat, tanpa seorang rekan atau kerabat yang mampu menemani dan memerikan saran. Lama kelamaan orang tersebut akan mengalami gangguan mental karena jiwanya terus-menerus dibiarkan tertekan.

Ketika orang tersebut mulai bangkit dan melangkah untuk menemui psikolog klinis untuk mendapatkan perawatan, stigma negatif itu terus menerus mengintimidasi.

Apa sih salahnya pergi ke psikolog? Justru orang yang pergi ke psikolog adalah seseorang yang berjiwa besar karena memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik dengan mendapatkan bantuan dan perawatan dari psikolog. 

Mereka juga merupakan orang yang rendah hati karena menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan orang lain.

Jika masih ragu memutuskan apakah kondisi kita benar-benar memerlukan bantuan psikolog medis atau tidak, kita perlu mengamati kondisi kita. Berikut tanda bahwa kita memerlukan bantuan seorang psikolog :

1. Sedih berkepanjangan

Kesedihan merupakan hal wajar yang pernah dirasakan oleh semua orang. Namun, sedih yang berkepanjangan hingga menarik diri dari lingkungan dan tidak tahu jelas apa penyebabnya adalah hal yang kurang wajar.

2. Stres Jangka Panjang

Perasaan tertekan terus- menerus hingga mulai memikirkan cara untuk melampiaskan ke hal negatif, seperti minum alkohol dan penggunaan obat terlarang.

3. Rasa Cemas yang Sulit Dikendalikan

Rasa cemas yang berlebihan bukan hanya memepengaruhi pola hidup seseorang, tetapi juga mengganggu kesehatan. Jika hal ini terjadi, maka dibutuhkan peran tenaga ahli untuk mengatasinya.

4. Suasana Hati yang Berubah Secara Drastis

Di dalam suatu komunitas dapat tertawa lepas hanya karena lelucon kecil. Namun, beberapa detik kemudian suasana hati dapat berubah menjadi sedih atau marah tanpa penyebab yang jelas. Lama- kelamaan hal ini dapat merusak hubungan baik kita dengan orang terdekat.

5. Mengalami Peristiwa Traumatis

Sebelum mengalami kondisi yang telah disebutkan di atas, jika pernah mengalami trauma maka diperlukan bantuan psikolog. 

Terkadang kejadian buruk yang disebut dengan trauma tidak dialami sendiri oleh penderita, melihat atau mendengar hal tersebut menimpa orang yang dikasihi juga dapat menyebabkan trauma. Jika dibiarkan, maka penderita merasa tidak mampu mengatasi dan menjalani kehindupanya.

6. Paranoid, Halusinasi & Keinginan untuk Menyakiti Diri Sendiri

Pikiran yang selalu curiga, bahwa orang lain akan menyakiti dan merasa mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada merupakan hal serius yang perlu ditangani. 

Jika orang disekitar tidak dapat memberikan dukungan yang baik, dan malah merendahkan dan menganggap hal tersebut aneh, maka akan timbul keinginan untuk menyakiti diri sendiri bahkan mengakhiri hidup.

***

Sekali lagi, pergi ke psikolog bukan berarti gila dan pasti dirujuk ke rumah sakit jiwa. Ketika kita perlu lebih mengenal diri kita, menggali potensi, serta ingin menemukan cara untuk hidup lebih baik kita dapat menemui psikolog. 

Abaikan dan hapus stigma negatif untuk kehidupan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun