Mohon tunggu...
Rina piliang
Rina piliang Mohon Tunggu... Musisi - Pena adalah tempat ku berkarya membuat kata menjadi bertalenta mengubah puisi menjadi imajinasi

Kelak kamu akhirnya akan merindukan aku sebagai sesuatu yang tidak akan pernah bisa kamu temukan pada siapapun.” “Jangan berpikir aku tak mampu melupakanmu sebagai masa lalu ku. Aku sudah menutup pintu masa lalu ku, karena Tuhan selalu buka pintu masa depan bagiku.” “Suatu ketika kamu akan menyesali sendiri perbuatanmu beserta rasa sakit yang pernah telah kamu berikan kepadaku !”

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuhanya Coretan Usang yang Tak Pantas Kau Sayang

19 Mei 2019   17:21 Diperbarui: 19 Mei 2019   17:26 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa manis terlempar irama merengang terdengar samar
Nyaring kicau burung camar mengema dibalik tirai kamar

Pada kehampaan tirani yg ku hakimi telah pasti
Ketika sunyi rona hijau mu terbias dari megahnya pelangi
Sinar ketakutan ku pun mulai mengikis menghujami jeruji

Samar nada indah suara mu selalu semukan bayang keadilan akan cinta
Raut wajah mu selalu tepiskan meredam menghakimi rindu ku dalam nyata
Berharap ku akan terjaga dari lelap buaian akan rasa
Ternyata smua itu hnya sia-sia,hanya celoteh luka yg membungkam nada

Seiring jalanya waktu benalu menyelubung sukma ku
rasa itu pun melesat cepat seakan musnah ditelan bayu
Rindu mu pun yg tiap saat menderu serasa surut tak menyerbu

Menjulang merengkuh ringan tak ada belaian hanya secuil kasih sayang yg tak sepadan
Kebersamaan kadang hilang bhkn tak ku dapatkan mungkin hanya sedikit sapaan yg datang menjulang

Ku bukanlah yg terbaik buat kamu
Dan ku sadar siapa diri ini
Terlentang tak punya harapan hanya mampu memunggut sampah dipinggir jalan
Ku hanyaalah coretan usang yg tak pantas kau sayang
Ku hanyalah sbuah ilalang kering yg menanti hujan menunggu keajaiban meraih bintang

Yang mustahil dapat ku gapai
Semuanya tlah terbengkalai
Sementara jeritan lukisan trus terbingkai
Menjerat langkah ku tuk mengapai mahligai

Selamat ya..akhirnya km telah berhasil memainkan ku
Aku emang orang yg gak punya wajar jika km memilih dia yg punya segalanya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun