Barangkali kau merasa pilu beberapa hari ini tak kau jumpai kalimat-kalimat sajak yg merdu yang sengaja ku letakan di halaman mu
Karena kata-kata yang bergemuruh dalam kepala rasanya harus aku ledakkan langsung di bibir mu
Biar kamu sadar siapa diri mu.....
Lantang menjualang awan menghilang sementara rembulan kian tenggelam diantara kabut hitam
Adakah sayang yg sepadan ketika rasa dimamah pencundang
Masih ku punguti potongan-potongan yg tercecer dari nyawa di separuh jasad ku yg kau buang
Berharap bisa terkumpul meski tak mungkin kembali utuh
Telah ku habiskan berlembar2 kertas untuk menuliskan sajak luka
Angin kemudian meniupnya hingga tiba di bawah kaki mu
Pungut dan bacalah.....!
Agar kau tau bagaimana pedih yang aku rasa....
Rina piliang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H