Aku masih memanggang tubuh mu diantara panas api dusta mu
Melilit kencang dendam diantara mulut nista mu
Adakah gumpalan darah merajah terselip di wajah
Ketika aroma cinta yg ku suguhkan kau buang disampah....
Achhhhh.....sungguh kau tak punya hati
Cinta yang ku yakini akhirnya telah menghianati
Mana janji mu dulu akan sehidup semati
Itu hanya celoteh saat kau sedang sendiri
Aku tertipu dengan gaya bicara mu
Mengolah kata menjadi rindu seakan aku terbius dgn aroma rasa mu
Kadang rasa tak percaya menyelubung jiwa
Tapi itu nyata adanya
Kau tertawa bahagia saat aku terluka..
Kerlip lintang warnai malam hiasi kelam
Lantang menantang awan mengkikis rembulan
Ada yg hilang saat lentera tak lagi terang
Ada yg pudar seiring gelisah ku yg mencekram
Cinta...
Aku ikhlas jika km memilih dia karena harta
Aku pun akan rela jika akhirnya aku yg tersiksa
Tapi ingatlah janji yg dulu telah km ucap menjadi saksi dihamparan dunia
Dan ingatlah KARMA itu selalu ada.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H