Mohon tunggu...
Rina Wibowo
Rina Wibowo Mohon Tunggu... -

Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Laut

4 April 2019   14:56 Diperbarui: 4 April 2019   15:24 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mengapa laut itu mengubahkan luka padaku
Ombak-ombak tajam menghempas tubuh rindu
Buih-buih kecil tergenang pilu
Dalam dekap pasir yang diam
Mengurung sejumlah tangisan

Laut itu adalah kesayanganku
Tempat aku berbicara pada waktu
Tempat aku tumpahkan tatap pada langit yang terkadang ungu
Tempat aku memetik angin di musim kenangan
Bahkan tempat aku selalu terpesona
Saat  mentari disetubuhi waktu
Untuk senja yang biru
Sebelum tenggelam ke rahim malam

Kini laut itu telah memperdayakanku
Dengan kesombogan kerikil dan karang
Mengirim aku dalam sepi pelayaran
Sesat di atas bahtera usang
Menunggu badai datang
Untuk karam
Setelah layarku carik di setengah perjalanan

-Xiaorina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun