Bagaimana tidak
Aku harus angkat bicara jua
Hanya sedikit pesan yang kiranya bisa disampaikan oleh udara yang Bung hirup pagi ini
Perihal sekuntum bunga yang Bung jadikan objek dalam syair dan puisi
Perihal mawar yang Bung sirami hingga mekar
Bungamu tengah semerbak menanti untuk Bung petik
Sudah rela berpindah tempat pada pot meja kamarmu dan layu hingga mati menemanimu
Bunga yang tanpa dosa, tanpa pertanyaan siapa yang merawatnya
Bunga yang tak tahu siapa yang selalu menyiraminya
Lantas Bung kini membiarkannya tadah hujan
Padahal Bung tahu kemarau telah tiba
Satu per satu kelopaknya mulai layu juga melepaskan diri
Tangkainya hampir tak berdaun
Bung belum juga mendekap dengan dua jemari
Ataukah Bung hanya ingin menjadikannya bahan yang indah untuk tulisan
Setelah puas Bung biarkan dia layu, kering dan mati dilahap mentari
Bangsat!
-xiaorina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H