Mohon tunggu...
Rina Wibowo
Rina Wibowo Mohon Tunggu... -

Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bangsat!

4 April 2019   08:18 Diperbarui: 4 April 2019   09:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsat!

Bagaimana tidak

Aku harus angkat bicara jua
Hanya sedikit pesan yang kiranya bisa disampaikan oleh udara yang Bung hirup pagi ini
Perihal sekuntum bunga yang Bung jadikan objek dalam syair dan puisi
Perihal mawar yang Bung sirami hingga mekar

Bungamu tengah semerbak menanti untuk Bung petik
Sudah rela berpindah tempat pada pot meja kamarmu dan layu hingga mati menemanimu
Bunga yang tanpa dosa, tanpa pertanyaan siapa yang merawatnya
Bunga yang tak tahu siapa yang selalu menyiraminya

Lantas Bung kini membiarkannya tadah hujan
Padahal Bung tahu kemarau telah tiba
Satu per satu kelopaknya mulai layu juga melepaskan diri
Tangkainya hampir tak berdaun
Bung belum juga mendekap dengan dua jemari
Ataukah Bung hanya ingin menjadikannya bahan yang indah untuk tulisan
Setelah puas Bung biarkan dia layu, kering dan mati dilahap mentari
Bangsat!

-xiaorina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun