Akhirnya Ramadan tahun 2022 ini bisa ngabuburit lagi. Meski Pandemi belum dinyatakan berakhir namun pemerintah telah memberi kelonggaran. Meski begitu jangan lupa tetap harus mematuhi protokol kesehatan ya.
Ngabuburit paling favorit kami yaitu kukurililingan dan berhenti di taman. Keliling kali ini judulnya "Mencari Haji Geyot". Patung Haji Geyot merupakan ikon Kota Bandung saat Ramadan. Dinamakan geyot karena  pinggulnya yang bisa bergoyang.
Patung ini awalnya muncul sebagai dekorasi hotel di tahun 1990-an. Keunikannya mendapatkan apresiasi oleh walikota Bandung saat itu. Namun, sayang keberadaannya kemudian menghilang dan baru muncul lagi tahun 2018.
Haji Geyot dirupakan sebagai sosok laki-laki berkumis tebal. Ia mengenakan baju koko putih lengkap dengan sarung dan peci. Ia ditampilkan sedang menabuh beduk dengan geal-geol. Saat perayaan Idulfitri tiba, akan terdengar gema takbir.
Kali ini kami berjumpa Haji Geyot di Alun-alun Bandung, simpang Braga, Lapangan Gasibu, dan Taman Dago. Katanya, masih ada lagi di Taman Vanda tapi kami tak ke sana. Karena berangkatnya sudah kesorean selepas hujan pula.
Ngabuburit kami berakhir di Taman Dago. Namun, sebelum itu kami beli takjil dulu. Es kelapa muda di Saparua. Menunggu beduk azan bersama Haji Geyot.
Inilah ngabuburit asyik dan murah meriah. Anak-anak pun suka. Penempatannya di ruang publik membuat anak-anak bisa motah alias bebas bergerak, berlarian. Apalagi sih yang paling seru buat anak selain lari-larian? Kalau lagi di Bandung jangan lupa menyapa Haji Geyot ya!
Manteman apa nih ngabuburit favoritnya?
Saksikan keseruannya di siniÂ