Mohon tunggu...
Rina Adityana
Rina Adityana Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah SMA Tarakanita 2 Jakarta/ Wakil Kurikulum SMA Tarakanita 2/ Kepala Sekolah SMA Tarakanita 2/ Staf Devisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah

Pendidikan menjadi sangat penting bagi perkembangan suatu bangsa. Sebagai pendidik bertanggungjawab atas transfer pengetahuan dan proses pemahaman akan kehidupan. Setiap hari menjadi peristiwa penting dalam kehidupan mejadi goresan sejarah. traveling dan eksplore tempat-tempat baru terutama tempat bersejarah menjadi hal yang sangat menyenangkan guna mendokumentasikan setiap moment setiap saatnya. Meniti karir dari guru Sejarah di SMA, menjadi pendamping ektrakurikuler paduan suara dan teater, pendamping lomba karya tulis ilmiah maupun essay, menjadi guru tata tertib, guru piket, wali kelas, pembina OSIS, wakil kurikulum, hingga menjadi kepala sekolah. Ketika kurikulum berganti dari 2006 menjadi 2013 saya terlibat sebagai tim kurikulum dan ketika kurikulum 2013 harus diterapkan secara full di semua sekolah, saya terlibat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Ketika kurikulum 2013 harus mengalami perubahan menjadi kurikulum merdeka saya kembali mengikuti perubahan itu dan ikut program kepala sekolah pengerak serta berhasil membawa SMA Tarakanita 2 Jakarta sebagai sekolah pengerak angkatan 2.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selagi

14 Oktober 2022   09:15 Diperbarui: 14 Oktober 2022   09:18 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selagi ada kesempatan (Red Fort-New Delhi_Doc. Rina Adityana)

Tersentak dan terbangun

Sadari diri seakan semua hanya mimpi

Benang kasih yang tlah tergulung, kusut kembali

Secerca Cahaya yang lama kunanti mulai redup

Bahkan menghilang

Sinarnya menjauh tinggalkan sebuah bayang

Sang malam terlalu pekat tuk disinari

Terlalu kuat tuk  seberkas cahaya dari lentera tua

Wahai malam tak ada tempatkah untuk ku melangkah

Tinggalkan bayang gelap yang menghantui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun