Langit Malang bagai lukisan abstrak,
Biru bercampur jingga, awan bagai kapas.
Di bawahnya, jiwa terperangkap dalam dilema,
Rindu dan tantangan beradu dalam drama.
Jantung berbisik, rindu ingin melanda,
Menyapa kenangan di kota tercinta.
Namun langkah tertahan, terikat tanggung jawab,
Menyongsong rintangan yang tak terelakkan.
Setiap helaan nafas membawa tanya,
Haruskah aku berlari atau bertahan?
Menuruti bisikan hati yang penuh kerinduan,
Ataukah menantang badai dengan tekad membara?
Aku akan melangkah,
Mencari jawaban di antara rindu dan perjuangan.
Diiringi lantunan gamelan yang merdu,
Aku melangkah maju, penuh rasa pilu.
Di persimpangan ini, aku takkan menyerah,
Akan kuhadapi rindu dan tantangan dengan tegar
Doa dibisikkan, memohon petunjuk dan kekuatan,
Agar aku mampu melewati rintangan dan keraguan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H