Mohon tunggu...
Rima Ramadani
Rima Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan Guru Dalam Mengelola Keberagaman Siswa Sekolah Dasar

12 Januari 2025   11:50 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:48 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah dasar adalah tempat anak-anak dari berbagai latar belakang, budaya, agama, status sosial ekonomi, dan gaya belajar berkumpul untuk menerima pendidikan. Keberagaman ini menimbulkan dinamika yang menantang bagi guru dan memungkinkan mereka menciptakan lingkungan yang mendorong pembelajaran dan mendukung pengembangan siswa secara holistik.

Guru memainkan peran penting dalam mengatasi keberagaman ini. Pendekatan yang salah dapat berdampak negatif pada motivasi, keterlibatan, dan prestasi akademik siswa. Sebaliknya, mengelola keberagaman dengan tepat membantu siswa memahami dan menghargai perbedaan, meningkatkan perkembangan sosial, emosional, dan akademis mereka. Namun, keberagaman siswa tidak hanya disebabkan oleh faktor internal seperti perbedaan gaya belajar, tingkat perkembangan kognitif, dan kebutuhan emosional, tetapi juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti dukungan keluarga, kondisi kelas, dan bimbingan guru. Hal ini disertai sejumlah tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi, yaitu :

1. Perbedaan Latar Belakang : Siswa berasal dari latar belakang budaya, sosial, dan ekonomi yang berbeda. Mengenali perbedaan dalam pendekatan pembelajaran ini bisa jadi sulit. Hal ini memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dan belajar. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa, terlepas dari latar belakang mereka yang beragam.

2. Pengelolaan Kelas : Pengelolaan kelas merupakan kegiatan paling menantang bagi guru. Menurut Nugraha (2018), pengelolaan kelas yang baik berdampak pada efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaliknya, pengelolaan kelas yang buruk dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang menghambat kelancaran kegiatan pembelajaran. Di sisi lain, tidak dapat di hindari akan menghadapi banyak keragaman dan budaya berbeda di dalam kelas. Setiap siswa memiliki karakter, kebutuhan dan latar belakang yang berbeda. Jika keberagaman ini tidak dikelola dengan baik, kesenjangan dan konflik dapat muncul yang menghambat keberhasilan pembelajaran. Perasaan egoisme, keangkuhan dan sikap eksklusif juga berpotensi tumbuh dan berkembang subur (Chandra, 2015). Oleh karena itu, untuk mengakomodasi keberagaman yang ada, guru dapat menciptakan suasana akademis yang menghargai keberagaman.

3. Keterbatasan Sumber Daya : Banyak sekolah tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung program pendidikan yang berfokus pada keberagaman. Keterbatasan sumber daya seperti buku teks, materi pembelajaran dan fasilitas menjadi kendala dalam pembelajaran di sekolah dasar. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk menyediakan sumber daya yang memadai. Guru perlu inovatif dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan mencari dukungan eksternal bila diperlukan.

4. Pelatihan Dan Kompetensi : Banyak guru mungkin belum menerima pelatihan memadai tentang keberagaman. Hal ini dapat mempersulit pengajaran kelas yang beragam secara efektif. Sebagai pendidik, guru tidak diragukan lagi memengaruhi proses pembelajaran dan memainkan peran penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Mendidik siswa yang kompetitif saat ini juga mengharuskan guru memiliki kompetensi dan keterampilan untuk memenuhi tuntutan masa depan. Oleh karena itu, guru masa kini perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk meningkatkan dan memperluas metode pengajaran mereka (Parker, 2018).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun