Mohon tunggu...
Rima Noor Zahrany
Rima Noor Zahrany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, teman-teman! Saya adalah pribadi yang hobi memasak, menonton film, wisata kuliner dan senang bepergian. Sangat menyukai kucing dan beberapa konten digital dengan tema masak-memasak dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengintip Kelezatan Takjil: Menyusuri Sepanjang Pelataran Pusdai

27 Maret 2024   21:38 Diperbarui: 27 Maret 2024   21:42 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bubur Bu Net (Sumber: Rima Noor)

Pada bulan puasa tahun ini bahkan tahun-tahun sebelumnya, ramai diketahui bahwa semua kalangan memburu takjil baik itu anak muda hingga para lansia bahkan perdebatan harmonis di sosial media yang memperlihatkan para masyarakat Islam dan Nonis berebut takjil dengan sangat menggemaskan. Disini saya akan mengulik sedikit mengenai bagaimana antusias para pemburu takjil yang berkeliaran di Bazaar Ramadhan sembari memperkenalkan beberapa jajanan khas nusantara yang selalu banyak peminat dari waktu ke waktu.

Tak hanya sekelas jajanan modern seperti jelly ball, ada jajanan nusantara seperti cimol, tutut, es goyobod, es campur, es cendol, bubur ketan hitam, kacang ijo, bubur sum sum dan bakso mercon. Jajanan tradisional seperti ini masih tak kalah ramai peminat dibanding jajanan yang sudah mulai modern. Selain itu sangat cocok juga di lidah masyarakat lokal terutama kantong mahasiswa.

Bubur Bu Net (Sumber: Rima Noor)
Bubur Bu Net (Sumber: Rima Noor)

Saat saya berkunjung, pandangan pertama mata saya tertuju pada satu meja dagangan yang berisikan bubur sum-sum, kacang ijo dan ketan hitam. Makanan tradisional seperti ini, siapa yang tidak kenal? "Bubur Bu Net" Bu Net adalah salah satu pedagang bubur yang berjualan di Bazaar ini ditemani oleh sang anak. Saat melayani pembeli, beliau sangat ramah bahkan sesekali tak bosan untuk menawarkan kami produk lain yang ia jual. Tak heran mengapa skill berdagang beliau sangat kompeten, ternyata beliau sudah berdagang sangat lama. Memulai rintisan dari tahun 2010 hingga sekarang yakni sudah 14 tahun.

Bakso Mercon Ibu Javi (Sumber: Rima Noor)
Bakso Mercon Ibu Javi (Sumber: Rima Noor)
Siapa yang tidak suka makanan pedas? Makanan pedas cukup menggoda lidah bagi penikmat pedas. Saat Bazaar kemarin, saya juga menemukan stan bazaar bakso mercon yang cukup menggugah selera karena warna pedas cabainya sangat lezat. Penjualan sudah dimulai sejak 1 tahun terlebih menjadi sering karena bulan puasa. "Saya mah sudah jualan udah 1 tahunan, Neng. Jadi lebih seringnya semenjak puasa karena ada pasar ramadhan" Ungkap Ibu Javi sembari mempersiapkan pesanan pembeli lainnya. 

Tutut Ibu Anah (Sumber: Rima Noor)
Tutut Ibu Anah (Sumber: Rima Noor)
Apakah ada yang masih tidak tahu tentang makanan tutut? Makanan tradisional yang nikmat disajikan menggunakan nasi atau tidak. Dengan kuah yang berbau khas dari bumbu pilihan dan aroma tutut sendiri, membuat cita rasa yang sungguh meningkatkan selera dalam memakannya. Pedagang tutut sendiri menceritakan pengalaman berjualannya yang baru berjalan selama 1 tahun.

Es Cendol (Sumber: Rima Noor)
Es Cendol (Sumber: Rima Noor)
Tidak afdol rasanya setelah makan yang pedas-pedas kita tidak mencari minuman yang dingin dan segar. Dalam konteks jajanan nusantara bagian minuman, es cendol masih menjadi juara yang tidak diragukan lagi kenikmatan dan kemanisannya yang segar. Saat bercerita sembari mempersiapkan pesanan pembeli, beliau mengatakan bahwa sudah berjualan kurang lebih 2 tahun.

Untuk para teman-teman pembaca jika tertarik untuk mengunjungi Bazaar tersebut silahkan datang ke PUSDAI untuk berburu takjil yang segar, enak dan ramah dikantong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun