Mohon tunggu...
Rimanda KharismaWati
Rimanda KharismaWati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pahlawan Madura: Menjadikan Jajanan Lokal Desa Ujung Piring Sebagai Master dari Pergerakan Ekonomi

16 Desember 2023   10:35 Diperbarui: 16 Desember 2023   10:46 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sources: Dokumentasi pribadi


PAHLAWAN MADURA : MENJADIKAN JAJANAN LOKAL DESA UJUNG PIRING SEBAGAI MASTER DARI PERGERAKAN EKONOMI. 


Desa Ujung Piring merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa Ujung Piring terdiri dari empat dusun yakni Dusun Ujung Piring Barat, Dusun Ujung Piring Timur, Dusun Gili Pari, dan Dusun Langgundih. Berdasarkan letak geografis, Desa Ujung Piring berbatasan dengan laut dan tambak dengan hasil laut yang berlimpah, yakni meliputi berbagai ikan, udang, kerang, dan juga tiram sebagai salah satu potensi utama (strength) yang dapat dikembangkan oleh masyarakat setempat untuk menggerakkan perekonomian. Adanya daya tarik yang cukup potensial mendorong kami untuk melakukan intervensi dengan berkolaborasi bersama para pelaku UMKM kerupuk olahan laut di Desa Ujung Piring. Melalui artikel ini kami bermaksud untuk memperluas informasi kepada para pembaca terkait usaha yang telah kami lakukan dalam mengembangkan UMKM kerupuk di Desa Ujung Piring. Kami mengawali proses ini dengan melakukan asesmen atau penggalian informasi terkait Desa Ujung Piring secara keseluruhan. 

Dari hasil asesmen tersebut, kami menemukan potensi Desa Ujung Piring berada pada hasil laut yang melimpah sehingga di Desa Ujung Piring cukup banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan potensi tersebut. Banyak olahan dari beberapa pelaku UMKM yang menarik dan berpotensi untuk dikembangkan. Pada tahap selanjutnya, kami melakukan survey UMKM kerupuk di empat dusun yang berada di Desa Ujung Piring. 

Dari hasil survey tersebut kami mendapatkan total 12 pelaku UMKM kerupuk yang bersedia untuk bekerja sama untuk mengembangkan usahanya. Selanjutnya dari 12 pelaku UMKM tersebut kami melakukan pengembangan dengan cara mengadakan sosialisasi yang bekerjasama dengan dinas koperasi Bangkalan sebagai pemateri. Tidak hanya pelaku UMKM saja, kami juga mengundang dari beberapa ibu PKK yang kebetulan setiap akhir bulan tepatnya di tanggal tua ibu PKK selalu mengadakan perkumpulan atau rapat, jadi total sosialisasi pada saat itu ada 45 audiens yang terdiri dari 12 pelaku UMKM dan 33 ibu PKK. 

Setelah sosialisasi berhasil dilakukan, kami berkalobarasi atau membantu para pelaku UMKM untuk mendapatkan nomor NIB dan sertifikasi halal dari dinas koperasi dan usaha mikro. 

Selain dari Dinas koperasi dan usaha mikro kami juga berusaha membantu mendapatkan sertifikasi halal yang berada di UTM karena ternyata di UTM juga bisa memfasilitasi pembuatan sertifikasi halal. Sebelumnya memang tahun kemarin dari pihak pelaku UMKM sudah meminta sertifikasi halal dari mahasiswa UTM tapi sampai sekarang masih dalam proses. Berdasarkan apa yang dijelaskan oleh dinas koperasi dan usaha mikro pada saat sosialisasi, dinas tersebut bersedia untuk membuat sertifikasi halal dan nomor NIB untuk pelaku UMKM tapi memang dalam prosesnya cukup membutuhkan waktu yang lama. selanjutnya kami membersamai para pelaku UMKM kerupuk untuk mendistribusikan produknya di berbagai toko. Kami melakukan survey toko - toko dari skala kecil sampai skala besar. Kemudian setelah melakukan survey toko - toko akhirnya ada 5 toko yang bersedia untuk menaruh hasil produksinya dari para pelaku UMKM di Ujung Piring.


Sources: Dokumentasi Pribadi 
Sources: Dokumentasi Pribadi 

Dari berbagai proses yang telah kami lakukan kami berhasil membuat pelaku UMKM merasa senang karena usahanya cukup berkembang. "berarti saya bisa menaruh di 5 toko itu ya, wah sudah cukup kok itu terimakasih banyak yaa" ucap Ibu Musyarafah setelah kami berhasil mendapatkan relasi toko untuk mendistribusikan produknya. Para pelaku UMKM juga menjualkan beberapa jenis produk kerupuk yaitu seperti kerupuk tiram, cucung, kerang dan semua jenis kerupuk yang lain.

Dalam menutup program intervensi kali ini, kami melakukan monitoring selama satu bulan terhadap perkembangan pendistribusian yang telah kami dampingi pada awalnya. Hasilnya masih terdapat keterlambatan dalam pemasokan stok produk di beberapa toko. Akhirnya kami menginformasikan hasil monitoring kami kepada pelaku UMKM agar mereka dapat lebih baik dalam melakukan pendistribusian berikutnya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun