Mohon tunggu...
Rima Melati
Rima Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Padang

Saya merupakan mahasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru), Anda terlibat dalam program pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik dengan keahlian khusus. selain itu saya juga memiliki hobi membaca dan traveling, sehingga dari hobi tersebut saya juga suka menulis tentang berbagai hal mengenai pendidikan di indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan nilai-nilai pancasila di sekolah untuk menguatkan Identitas Manusia Indonesia

3 Maret 2024   16:15 Diperbarui: 3 Maret 2024   16:25 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis Oleh : Rima Melati

  • Identitas manusia Indonesia berhubungan dengan keberagaman dalam hal ras, suku, bangsa dan agama yang berbeda-beda. Perbedaan ini memberikan warna indah bagi Indonesia dan menimbulkan toleransi antar manusia Indonesia. Perbedaan yang dimiliki bukanlah alasan untuk menciptakan sebuah perpecahan atau pertengkaran. Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila, lambang Negara Indonesia adalah burung Garuda dan semboyan Negara Indonesia adalah "Bhineka Tunggal Ika" yang memiliki arti walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua, sehingga pendidik memiliki peran penting dalam menuntun peserta didik mengimplementasikan makna semboyan tersebut dalam kehidupan sehari-hari
  • Penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan hidup bagi generasi penerus bangsa Indonesia merupakan upaya penting untuk mempertahankan identitas kultural mereka. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah melalui sistem pendidikan, yang dianggap sebagai media yang strategis dalam mengintegrasikan nilai-nilai tersebut. Dukungan dari perspektif Islami dan lainnya menekankan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus menjadi bagian integral dari pendidikan karakter, dengan tujuan membentuk individu yang religius, berkeadilan, dan bermanfaat bagi diri sendiri, sesama, serta negara. Dalam implementasinya, kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini mengadopsi konsep Profil Pelajar Pancasila yang dikenal dalam Kurikulum Merdeka. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Profil Pelajar Pancasila mencakup enam ciri utama, termasuk keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa, toleransi global, semangat gotong royong, kemandirian, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas. Profil ini bertujuan untuk membentuk kompetensi dan karakter yang diperlukan dalam proses pembelajaran, serta untuk menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan pendidikan yang memfokuskan perhatian pada perkembangan enam dimensi yang ada.
  • Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi di SMAN 1 Batang Anai, sudah menunjukan bahwa adanya penggunaan kurikulum merdeka dan penerapan profil pelajar pancasila sudah diterapkan dalam kegiatan-kegiatan yang ada di SMAN I Batang Anai, dimana sudah ada beberapa aktivitas yang dilakukan di sekolah dengan lingkungan sekolah yang mendukung penanaman nilai Pancasila. Ekosistem sekolah mendukung warga sekolah melakukan upacara setiap satu minggu sekali. Kegiatan yang dilakukan mengibarkan bendera Merah Putih dan juga menyanyikan lagu Indonesia raya. Aktivitas tersebut menunjukkan adanya penanaman nilai Pancasila pada sila ketiga. selain itu di SMAN 1 Batang Anai adanya Kegiatan pembiasaan senyum, sapa, salam tersebut dapat membantu peserta didik meningkatkan sifat ramah yang menjadi nilai luhur bangsa Indonesia tanpa membeda-bedakan. Pada kegiatan di kelas, guru selalu mempersilahkan peserta didik untuk berdoa sesuai dengan agama yang dianutnya masing-masing. Guru mengolah tempat duduk kelas secara berkelompok tanpa membedakan untuk membaurkan seluruh peserta didik. Interaksi antar peserta didik juga tidak menunjukkan adanya perpecahan, mereka semua belajar dan bermain bersama tanpa mementingkan perbedaan yang ada. Konsep persatuan dalam keberagaman ini sudah ditanamkan oleh sekolah untuk para guru dan peserta didik di SMA 1 Batang Anai. Setiap sila Pancasila mencerminkan kekhasan dan keberagaman manusia Indonesia, yang sudah ditanamkan di SMAN 1 Batang Anai. Ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah dengan mengikuti konsep Profil Pelajar Pancasila sesuai kurikulum Merdeka yang digunakan saat ini. Berikut beberapa contoh penanaman nilai Pancasila di SMA 1 Batang Anai:
  • Sila Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Dalam penghayatan terhadap sila pertama ini, sekolah melakukan kegiatan kerohanian sebelum memasuki jam pertama ada kegiatan seperti berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan keyakinan agama masing-masing siswa. Ada juga sholat berjamaah bagi siswa Muslim, dan doa bersama bagi siswa non-Muslim di ruang keagamaan. Selain itu, setiap seminggu sekali di lapangan sekolah diadakan kegiatan kultum pada hari Jumat. Sekolah juga merayakan hari-hari besar keagamaan. Kegiatan-kegiatan ini membantu memupuk nilai spiritual dan religius serta meningkatkan karakter siswa sesuai dengan konsep Profil Pelajar Pancasila, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
  • Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Peserta didik diajarkan untuk saling membantu teman yang membutuhkan, seperti memberikan sumbangan untuk menjenguk teman yang sakit atau membantu korban bencana. SMA 1 Batang Anai juga mendukung siswa yang ingin memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Selain itu, ada kebiasaan untuk senyum, sapa, dan salam kepada guru dan sesama siswa setiap hari. Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengembangkan sisi kemanusiaan dan adab yang baik.
  • Sila Ketiga, Persatuan Indonesia. Di SMA 1 Batang Anai, upacara bendera setiap hari Senin adalah salah satu cara untuk mengajarkan persatuan kepada siswa. Karena ada beragam suku di sekolah ini, siswa sering berasal dari latar belakang yang berbeda. Namun, guru dan siswa tidak membeda-bedakan dan selalu menerapkan toleransi. Mereka duduk berkelompok agar bisa berbaur satu sama lain. Ada juga kegiatan Jumat bersih di mana siswa dapat bekerja sama dalam kerja bakti. Saat jam pendidikan karakter, siswa berbagi permainan bersama tanpa memandang perbedaan. Semua kegiatan ini membantu memperkuat rasa persatuan di antara siswa.
  • Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Setiap siswa diizinkan untuk memilih ketua dan pengurus kelas serta menyampaikan pendapatnya. Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk berdiskusi, menyampaikan hasil diskusi, dan berpendapat pada diskusi kelompok lainnya. Siswa juga diajari keterampilan berdiskusi kelompok untuk mengasah kemampuan berpendapat dalam kelompok. Mereka juga bisa memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat mereka. Dengan cara ini, siswa diajak untuk memahami nilai-nilai demokrasi dan kepemimpinan sesuai dengan sila keempat.
  • Sila Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. SMA 1 Batang Anai menyediakan fasilitas sekolah untuk semua siswa tanpa membedakan. Mereka juga mengajak siswa untuk berbagi kepada yang membutuhkan dan korban bencana. Sekolah memberikan bantuan secara adil kepada siswa yang membutuhkan. Ruang kelas dan media pembelajaran tersedia untuk semua siswa tanpa memandang perbedaan. Dengan menunjukkan contoh keadilan di sekolah, siswa diajak untuk mengembangkan sifat keadilan dalam diri mereka.
  • Dalam Kesimpulan Bagi masyarakat Indonesia, keragaman adalah nilai penting yang menjadi bagian dari identitas bangsa. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat beragam perbedaan seperti suku, budaya, agama, dan bahasa. Pancasila mencerminkan nilai-nilai toleransi yang dipegang oleh masyarakat Indonesia. Sebagai panduan hidup, Pancasila juga merupakan identitas bagi manusia Indonesia. Pendidikan memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur ini. Dengan memperkuat pengajaran Pancasila, peserta didik dapat menguatkan identitas mereka sebagai warga Indonesia. Konsep Profil Pelajar Pancasila yang diterapkan dalam pendidikan saat ini membantu menggali nilai-nilai luhur ini kepada generasi penerus bangsa. SMA 1 Batang Anai telah berhasil menanamkan nilai-nilai sesuai dengan konsep Profil Pelajar Pancasila, memperkuat identitas Pancasila sebagai bagian dari identitas manusia Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun