Mohon tunggu...
Rima Medistaa
Rima Medistaa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

a content writing enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Love Bombing: Manipulasi Cinta yang Menghancurkan

8 Agustus 2024   08:02 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:18 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar mengenali tanda-tanda love bombing untuk melindungi diri. -freepik.com/@freepik

Pengertian Love Bombing

Love bombing adalah sebuah taktik manipulasi emosional di mana seseorang membombardir pasangannya dengan kasih sayang dan perhatian yang berlebihan. Tujuan love bombing dilansir dari laman klikdokter adalah untuk memanipulasi hubungan guna mendapatkan apa yang dia inginkan. Pelaku love bombing menciptakan hubungan yang terlalu penuh cinta sehingga menyebabkan pasangannya menjadi tidak peka terhadap maksud dari perbuatan tersebut.

Love bombing ditandai dengan beberapa hal, dilansir dari laman ruangguru yaitu menunjukkan kasih saying yang berlebihan di depan orang lain, memberikan hadiah secara rutin dan terus-menerus, memberikan pujian dan kata-kata yang manis menimbulkan kesan tidak tulus, menerobos batas privasi seperti tiba-tiba datang ke rumah atau ke kantor tanpa izin dengan dalih ingin segera bertemu, berusaha menyenangkan pasangan dengan berbagai cara dengan tujuan ingin memperoleh sesuatu sebagai timbal balik. Dan hal hal ini biasanya dilakukan saat masa PDKT atau masih di awal hubungan.

Bahaya Love Bombing

Love bombing dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang, meski tampak seperti curahan cinta yang intens, sebenarnya ini merupakan taktik manipulasi emosional yang berbahaya karena cinta yang sehat dibangun atas rasa saling percaya, hormat, dan kebebasan. Love bombing dilakukan dengan membombardir pasangan melalui perhatian dan kasih sayang yang berlebihan, diantara bahaya love bombing yaitu menyebabkan seseorang merasa tertekan untuk selalu membalas kasih sayang pasangan bahkan saat tidak menginginkannya, mulai kehilangan identitas diri pribadi karena terikat pada pasangan, menjadi sangat bergantung pada pasangan secara emosional sehingga sulit untuk meninggalkan hubungan, bahkan mengalami situasi yang menempatkan diri pribadi berada dibawah kendali pasangan yang manipulasi.

Melepaskan Diri dari Love Bombing

Love bombing mungkin terasa menyenangkan di awal, namun dampaknya bisa sangat merusak. Untuk melepaskan diri dari siklus manipulasi ini, diperlukan pemahaman mengenai penyebab hal ini terjadi. Setelah itu, bangunlah kepercayaan diri dan prioritaskan kesejahteraanmu.  Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk terlepas dari love bombing, yaitu :

Pertama, Akui dan Percaya Diri. Perhatikan pola perilaku pasangan, apakah perhatian yang diberikan berlebihan, tidak konsisten, atau membuat merasa tidak nyaman?  Jika terdapat perasaan tidak nyaman atau ada sesuatu yang terasa "aneh", jangan abaikan karena intuisi seringkali tepat. Ingatlah bahwa banyak orang telah mengalami hal serupa. Berbagi cerita dengan orang lain dengan pengalaman yang sama akan sangat membantu untuk mendapatkan masukan dan dukungan.

Kedua, batasi kontak. Hindari bertemu dengan pasangan secara fisik, terutama di tempat-tempat yang bersifat pribadi. Blokir nomor telepon, akun media sosial, dan email yang dimiliki pasangan. Apabila memiliki teman atau kenalan bersama, cobalah untuk membangun batasan interaksi online sementara waktu.

Ketiga, cari dukungan. Ceritakan pengalaman yang ada pada teman, keluarga, atau terapis. Mendapatkan dukungan emosional sangat penting. Bergabung dengan kelompok dukungan atau forum online dapat membantumu merasa lebih terhubung dan mendapatkan saran dari orang-orang yang mengalami hal serupa.

Keempat, jaga kesehatan mental. Cobalah untuk memprioritaskan diri sendiri dengan meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai dan dirasa menyenangkan, makan makanan bergizi, olahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Lakukan juga terapi untuk membantu memproses emosi dan mengembangkan keterampilan coping yang sehat.

Setelah berhasil keluar dari hubungan yang toxic, penting untuk fokus pada pemulihan diri pribadi, kembangkan hubungan dengan orang-orang yang positif dan mendukung, tetapkan batasan yang jelas dalam hubungan yang dibangun. Ingatlah bahwa Proses penyembuhan membutuhkan waktu dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika terdapat kesulitan.

Ingatlah bahwa setiap manusia berhak untuk dicintai dengan cara yang sehat dan hormat. Jangan biarkan orang lain melakukan manipulasi terhadap prinsip dan perasaan yang dimiliki. Belajarlah untuk selalu mengetahui nilai dan potensi diri, mencintai dan menghormati diri sendiri, jangan pernah menutup mata untuk berbagai tindakan yang tidak bisa dibenarkan dalam suatu hubungan dan komitmen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun