Di zaman modern ini, dengan meningkatnya kesadaran akan dampak perubahan iklim dan
degredasi lingkungan, konsep pengelolaan hijau menjadi solusi yang relevan dan mendesak.
Management hijau atau green management merupakan pendekatan yang mengintegrasikan
praktik berkelanjutan ke dalam operasional bisnis dengan tujuan mengurangi jejak ekologis.
Jejak ekologis sendiri mengacu pada ukuran dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan,
termasuk konsumsi sumber daya alam, produksi limbah, dan emisi karbon. Penerapan
management hijau disektor korporasi tidak hanya penting bagi kelestarian ekologi, namun
juga membawa nilai tambah jangka panjang bagi perusahaan.
Dunia bisnis saat ini menghadapi tantangan besar: menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi
dengan tanggung jawab terhadap lingkungan. Meningkatnya tekanan dari konsumen,
pemerintah, dan komunitas internasional memaksa perusahaan untuk mengadopsi praktik
yang lebih ramah lingkungan. Salah satu pendekatan yang paling terkenal adalah manajemen
hijau, yang memberikan cara untuk mengurangi dampak lingkungan tanpa mengorbankan
keuntungan.
* Pengertian Green Management
Green Management adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada
pengintegrasian praktik ramah lingkungan ke dalam operasi bisnis dan organisasi
untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Tujuan Green Management
Tujuan utama manajemen hijau dalam perusahaan adalah mncapai keseimbangan
antara pertumbuhan ekonomi dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Dibawah ini
penjelasan mengenai tujuan -- tujuan tersebut.
1. Mengurangi dampak lingkungan
Yaitu dapat meminimalkan jejak lingkungan perusahaan. Hal ini termasuk
dapat mengurangi emisi C02, limbah berbahaya, dan konsumsi sumber daya
alam yang berlebihan. Langkah -- langkah ini dapat membantu melindungi
ekosistem dan menjaga kelestarian lingkungan.
2. Meningkatkan efisiensi operasional
Dengan menerapkan strategi efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya
yang lebih baik, bisnis dapat mengurangio biaya operasional. Contohnya
seperti penggunaan energy terbarukan, mendaur ulang sampah, dan
meningkatkan efisiensi proses produksi.
3. Menumbuhkan inovasi
Manajemen ramah lingkungan membuka peluang untuk menciptakan produk,
layanan, dan proses baru yang berkelanjutan. Misalnya seperti pengembangan
teknologi baru yang mendukung produk ramah lingkungan dan efisiensi
sumber daya.
* Contoh kasus implementasi green management
Perusahaan Unilever Indonesia
Unilever Indonesia telah mengadopsi prinsip -- prinsip pengelolaan hijau melalui
inisiatif yang disebut Unilever Sustainable Living Plan (USLP). Program ini
bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, mendukung keberlanjutan dan
memberikan manfaat sosial
1.Produksi ramah lingkungan
* Penggunaan energy terbarukan :
seperti memanfaatkan biomassa dari pabrik Unilever sebagai sumber energi
terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil.
* Efisiensi air : Seperti pengenalan teknologi yang mengurangi penggunaan air dalam
proses produksi, seperti sistem daur ulang air limbah.
2. Pengelolaan sampah
* Pengurangan sampah : Penerapan program "Zero Waste to Landfill" yang bertujuan
untuk memastikan bahwa limbah produksi tidak dibuang ke TPA.
* Kemasan berkelanjutan : Pengembangan kemasan yang lebih ringan dan mudah
didaur ulang, termasuk mengganti plastik murni dengan plastik daur ulang.
3. Keterlibatan konsumen dan masyarakat
* Edukasi konsumen : melakukan kampanye kesadaran untuk mendaur ulang kemasan
produk dan meminimalkan limbah rumah tangga.
* Bekerja dengan petani lokal : Mendorong petani lokal untuk menerapkan praktik
pertanian berkelanjutan seperti penggunaan pupuk organik dan teknik irigasi hemat
air.
4. Digitalisasi dan pengurangan perjalanan
* Memanfaatkan teknologi digital : kurangi perjalanan dengan memanfaatkan teknologi
konferensi virtual.
* Transportasi berkelanjutan : penggunaan kendaraan listrik untuk distribusi produk di wilayah tertentu.
Dampak yang dapat dirasakan yaitu dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 50 % sejak
dimulainya program ini, dapat mengurangi konsumsi air sebanyak 35 ekor domba jantan
selama 5 tahun, dan dapat mencapai pengelolaan limbah produksi TPA (tempat penyimpanan
akhir) sebanyak 100 bas.
* Tantangan dalam implementasi
Meskipun mempunyai banyak manfaat, penerapan manajemen hijau juga mempunyai
beberapa tantangan, antara lain :
Biaya awal yang tinggi : investasi awal pada dalam teknologi ramah
lingkungan dan perubahan operasional seringkali memerlukan biaya yang
cukup tinggi.
Resistensi terhadap perubahan : beberapa karyawan dan manajer mungkin
enggan mengadopsi praktik baru karena kurangnya pemahaman atau
terbatasnya sumber daya.
Kurangnya infrastruktur : beberapa negara masih memiliki keterbatasan
infrastruktur untuk mendukung inisiatif ramah lingkungan.
* Kesimpulan
Green management atau pengelolaan hijau merupakan pendekatan yang tidak hanya
relevan namun juga mendesak untuk mengurangi ekologis dan mencapai
keberlanjutan jangka panjang. Dengan strategi dan komitmen yang tepat dari yang
semua terlibat dalam suatu organisasi, manajemen ramah lingkungan dapat menjadi
pendorong terpenting dalam menjaga lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah
bagi perusahaan. Oleh karena itu penerapan manajemen ramah lingkungan menjadi
prioritas utama bagi perusahaan agar dapat bertahan di era dimana kepedulian
terhadap lingkungan menjadi semakin penting