Mohon tunggu...
Kharimatus116
Kharimatus116 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/ Mahasiswa

Suka kucing 🐱

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Idealitas dan Realitas

3 Desember 2024   02:17 Diperbarui: 3 Desember 2024   02:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memiliki dasar negara yakni Pancasila yang digambarkan dengan burung garuda mencengkram sebuah gulungan kertas yang bertuliskan motto negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika.

Nah, Pancasila disini yaitu sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang memiliki fungsi sebagai pedoman dan juga pegangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam segala aspek kehidupan terutama dalam aspek kehidupan sehari-hari kita pasti terdapat penerapan nilai-nilai Pancasila di dalamnya baik dari sila pertama sampai kelima.

Disini saya akan membahas perihal nilai-nilai Pancasila yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan juga filsafah hidup bangsa. Sebelum membahas tentang nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan baiknya kita membahas tentang apa sih Pancasila sebagai ideologi dan filsafah bangsa?.

Pancasila sebagai ideologi bangsa yakni memberikan pedoman normatif (cara mematuhi aturan) bagi kehidupan yang berfungsi untuk membimbing bangsa menuju tujuannya, memperkokoh persatuan serta mengawasi setiap keadaan. Sedangkan Pancasila sebagai filsafah hidup bangsa yakni menjadi dasar dan motivasi dalam segala sikap, perilaku serta perbuatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi pedoman dan pegangan dalam membangun bangsa.

Selanjutnya, bahasan tentang beberapa contoh nilai Pancasila yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan beberapa hambatan/masalah

  • Sila pertama yang berbunyi “ketuhanan yang Maha Esa”. Indonesia merupakan negara dengan penganut agama terbanyak di dunia. Tidak hanya satu, Indonesia memiliki 6 agama yang di anut oleh masyarakatnya. Yakni islam, hindu, budha, Kristen, katolik dan kong hu cu. Masing masing agama ini di anut oleh warga Indonesia sesuai kepercayaan yang mereka miliki. Dari perbedaan agama inilah terdapat hubungan yang erat dengan nilai-nilai Pancasila pada sila pertama yang harus diterapkan. Meskipun di Indonesia terdapat banyak agama. Mayoritas masyarakatnya menganut agama islam. Tapi, hal tersebut tidak boleh menjadi masalah. Karena, Indonesia memberikan hak penuh bagi masyarakatnya untuk memilih agama mereka. Jadi, kita harus menghormati agama yang lain. Selain itu kita juga harus menjalankan perintah agama masing-masing,tidak menjelek-jelekan agama orang lain dan jangan menjadikan perbedaan agama yang kita miliki sebagai halangan untuk berteman. Hal ini merupakan contoh dari nilai-nilai Pancasila yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Sila kedua : Pada sila kedua ini mengandung makna tentang kesadaran terhadap sikap moral dan juga tingkah laku seserang sesuai dengan hati nuraninya. Sila kedua ini berlaku baik bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Salah satu nilai yang dapat di terapkan salah satunya yaitu, menghormati sesama baik keluarga, guru, maupun orang lain. Saling tolong-menolong dan membantu sesama, serta berbuat baik kepada siapapun. Nah, Indonesia juga harus bisa menanggulangi masalah-masalah yang terjadi, yang berkaitan dengan sila kedua seperti perundungan, tawuran maupun kekerasan seksual. Tiga masalah ini sekarang sangat marak terjadi di indnesia. Bahkan, beberapa masalah ini sudah tak terhitung berapa kali terjadi di negara kita. Kita sebagai masyarakat harusnya sadar tentang dampak dan juga bahaya yang di timbulkan oleh beberapa masalah ini. Maka dari itu, kita harus menumbuhkan sikap yang tertera dalam nilai-nilai sila kedua ini. Kita sebagai masyarakat Indonesia memiliki kewajiban untuk mengingatkan sesama jika orang tersebut berbuat sesuatu yang melanggar norma.     

  • Sila ketiga : “ persatuan Indonesia “ merupakan bunyi dalam sila ketiga dengan lambangnya yakni pohon beringin. Dimana pohon beringin ini melambangkan Indonesia sebagai negara yang kokoh, tinggi dan memiliki kekuatan untuk melindungi rakyatnya. Pohon beringin ini juga melambangkan tentang keberagaman suku Bahasa yang satu dibawah nama Indonesia. Mengapa? Karena akar dan sulurnya menjalar ke berbagai arah. Beberapa contoh sikap yang mencerminkan sila ketiga ini adalah menghargai keragaman yang ada di Indonesia. Baik ras, suku, maupun Bahasa, berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong. Di Indonesia memang terdapat banyak ras, suku maupun Bahasa. Terdapat 1.340 suku, lebih dari suku bangsa/ras dan 840 bahasa. Tentu ini menjadi kekayaan yang dimiliki oleh negara Indonesia. Karena, negara Indonesia memang negara yang kaya akan hal itu. Tapi, hal ini tentu tidak mengakibatkan perpecahan akibat perbedaan itu. Meskipun Indonesia memiliki banyak perbedaan. Tapi, Indonesia memiliki satu tujuan yang sama yakni sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa. Yakni yang mengarahkan Indonesia menuju hal-ha yang baik dimasa depan. Untuk menerapkan sila ketiga dalam kehidupan sehari-hari bisa dimulai dengan bekerja sama dalam kegiatan yang melibatkan semua orang. Seperti, bergotong royong. Penerapan nilai Pancasila pada sila ketiga ini juga bisa dengan menghargai perbedaan. Yaitu dengan menghargai dari perbedaan suku, budaya, dan bahasa yang ada di Indonesia yang tidak membeda-bedakan antar sesama. Dengan menghargai perbedaan ini juga dapat memperkuat ikatan persatuan di masyarakat.

  • Sila keempat : Disila keempat ini kita diminta untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak dan tegas kepada anggotanya . kita sebagai pemimpin harus mengedepankan musyawarah dan mufakat. Dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah, kita bisa menerapkan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat, seperti dalam mendiskusikan sesuatu kita harus bisa mendengar pendapat orang lain baik dalam diskusi keluarga atau sebuah kelompok kerjadd. Mengutamakan kebersamaan dalam pengambilan keputusan akan mempererat hubungan antar individu. Selain itu, menghormati suara rakyat juga merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin. Setiap individu memiliki hak untuk berbicara dan menyampaikan pendapat. Menjaga prinsip demokrasi ini dalam kehidupan sehari-hari berarti menghargai hak setiap orang untuk berpendapat dan berpartisipasi dalam keputusan yang memengaruhi kehidupan bersama.

  • Sila kelima : Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat berlaku adil dengan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain, memberikan kesempatan yang sama dalam hal pekerjaan atau pendidikan, serta berbagi kesejahteraan. Memberikam kesempatan dalam hal pekerjaan dan Pendidikan merupakan point penting dalam penerapan sila pertama ini. Saat ini dunia Pendidikan memang maju dan kurikulumnya yang terus berkembang. Tapi, ada beberapa daerah yang akses pendidikannya sangat minim terutama di daera pedesaaan. Selain minimnya akses internet didesa juga masih terdapat kesenjangan yang lumayan besar dalam kualitas pendidikannya. Didesa yang sangat terpencil, fasilitas pendidika, kualitas guru, dan infrastruktur sekolah masih terbatas. Hal ini mempengaruhi kualitas Pendidikan yang diterima oleh anak anak didaerah tersebut. Meskipun ada upaya dari pemerintah untuk mengurangi kesenjangan, masalah ini masih belum sepenuhnya teratasi. Saat ini di Indonesia banyak sekali pengangguran. Salah satu penyebabnya yaitu ketidaksesuaian  antara keterampilan dan kebutuhan pasar. Banyak lulusan perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan vokasional yang tidak memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja, sehingga kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi atau keahlian mereka. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun