Mohon tunggu...
Kharimatus116
Kharimatus116 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/ Mahasiswa

Suka kucing 🐱

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika dan Revelansi Nilai Moral dalam ke 5 Sila Pancasila di Era Modern

1 Oktober 2024   23:37 Diperbarui: 1 Oktober 2024   23:37 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menguak tentang nilai - nilai moralitas yang terdapat di kelima sila Pancasila kita harus mengetahui dahulu tentang pancasia dan juga nilai-nilai moral. Tentu kita tidak asing dengan kata panca dan sila yang bermakna lima dan dasar. Dari kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila disini merupakan dasar negara dan juga sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia. Dan nilai moral yaitu prinsip yang diambil untuk menilai suatu Tindakan ataupun Keputusan.

Tapi, masyarakat diIndonesia saat ini jarang menjadikan Pancasila sebagai patokan dalam kehidupan sehari - hari. Sering masyarakat mengabaikan norma - norma yang terdapat si sila- sila pancasia. Bahkan sekarang sudah banyak pelanggaran yang menyimpang dari norma norma yang di terapkan dalam Pancasila. Masyarakat pada era sekarang terlalu mengentengan peraturan peraturan yang ada sehingga terjadi ketidakrelevanan antara nilai Pancasila . Nah, disini saya akan mengulas sedikit tentang peoblematika dari nilai nilai moral Pancasila yang relevan dengan era modern saat ini

1.Ketuhanan yang maha esa

Indonesia memiliki keberagaman agama dan kepercayaan. Di Indonesia tidak hanya terdapat 1 dan 2 agama. Indonesia merupakan negara dengan Tingkat toleransi agama tertinggi. Yang mana masyarakat-nya saling menghormati perbedaan antar-agama. Meskipun, di Indonesia Tingkat toleransi agamanya tinggi tidak menutup kemungkinan terjadi konflik antar umat beragama. Seperti, konflik yang belum lama ini terjadi di Indonesia yakni penolakan rumah ibadah di bandung karena tidak menerima izin dari warga yang tinggal di didaerah sekitarnya. Hal ini telah di sebutkan dalam Bab IV Peraturan Bersama Menteri agama dan Menteri dalam negeri nomor 9 Tahun 2006 / nomor 8 tahun 2006, tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama, dan pendirian rumah ibadat. Dari konflik tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa pendirian rumah ibadah harus memiliki ijin dan tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum serta lain sebagainya 

Bukan hanya itu saja konflik agama yang terjadi di Indonesia beragam. Saat ini warga Indonesia banyak menganut aliran - aliran yang tidak bermoral dan melenceng dari aturan agama yang ada. Oleh karena itu, kita sebagai umat beragama bukan hanya harus menghormati dan menghargai agama lain. Melainkan kita juga harus pandai dalam memilih dan memilah aliran -- aliran yang ada di Indonesia yang sesuai dengan sila "ketuhanan yang maha esa". Serta menanamkan nilai Pancasila sejak dini, sehingga generasi muda dapat memahami pentingnya kepercayaan toleransi dalam beragama sesuai dengan prinsip ketuhanan yang maha esa tersebut.

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab

Pembulian seringkali terjadi di era sekarang ini seperti pembulian yang terjadi di salah satu Pondok Pesantren jawa timur sampai menyebabkan kematian dan ini merupakan masalah yang sangat serius dan dapat berdampak negatif pada Kesehatan mental seseorang baik mental keluarga, kerabat dan teman terdekatnya. "Kemanusiaan yang adil dan beradab" sangan relevan dalam konteks ini. Sila ke 2 ini menekankan pentingnya menghormati dan memperlakukan seseorang dengan baik. Karena seseorang berhak mendapatkan perilaku yang baik dari orang lain. Kita harus menekankan tentang pentingnya hak asasi manusia, hak atas kebebasan dan juga hak atas keamanan.

3.Persatuan Indonesia

Nilai moral yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila yaitu nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Nilai moral Pancasila dalam sila ketiga ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari baik itu kehidupan dalam masyarakat maupun keluarga. Karena, nilai yang terdapat di dalamnya itu merupakan pedoman bagi masyarakat untuk berperilaku dan hidup sebagaimana di atur oleh Pancasila. Di Indonesia saat ini banyak terdapat perilaku diskriminasi. Dimana, orang - orang berperilaku tidak adil atau merugikan orang lain. Salah satunya contoh perilaku diskriminasi. Yaitu perlakuan berbeda antara orang kaya dan orang miskin dalam berteman contohnya di dunia perkuliahan. Didunia perkuliahan kalian tentu tidak asing dengan istilah "circle". Dimana circle disini merupakan grup atau lingkaran dalam pertemanan yang melibatkan orang -- orang tertentu. Dan circle ini banyak melibatkan orang orang kaya atau orang dengan golongan ekonomi atas yang mengakibatkan orang yang merasa berada dibawah golongan mereka tidak bisa masuk dalam circle tersebut. Hal ini sebenarnya tidak diperbolehkan dalam dunia pertemanan. Karena, orang dengan golongan rendahpun berhak berteman dengan siapapun. Dengan ini sila "Persatuan Indonesia" sangat penting diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya dalam kehidupan pertemanan mahasiswa. 

4.Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 

Dalam sila ke 4 ini saya akan menguak masalah yang banyak dibicarakan saat ini. Yaitu tentang nepotisme keluarga presiden Jokowi Dodo. Yang dianggap ingin membangun dinasti politik yang menyebabkan seluruh rakyat Indonesia merasa di perlakukan tidak adil oleh presiden. Masyarakat menyuarakan pendapat bahwa Jokowi merupakan pemimpin yang tidak adil karena ingin Menyusun dinasti politik dalam keluarganya yakni Gibran rakabuming raka yang saat ini akan menjabat sebagai seorang wakil presiden di Tahun 2024 dan Kaesang pengarep yang akan di calonkan sebagai Walikota depok. Menurut UUD Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum tentang persyaratan capres/cawapres. Dalam pasal 169 telah ditentukan bahwa salah satu syaratnya yaitu berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun. Dan hal ini menyebabkan permasalah yang amat serius di Indonesia. Hal ini, menyebabkan masyarakat Indonesia tidak segan dalam melakukan aksi demo sampai mengawal Keputusan Mahkama Konstitusi. Seharusnya hal ini sudah diwanti -- wanti oleh presiden meskipun anaknya berpotensi menjadi pemimpin. Karena saya hidup dilingkungan mahasiswa. Hal ini juga berlaku untuk pemimpin yang ada di dalam organisasi-organisasi yang ada di perkuliahan baik dari ketua kelas sampai rektor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun