Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat sebanyak 2.970 rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Sebagian rumah warga rusak serta tertimbun material awan panas guguran Gunung Semeru. Sebagian lainnya penuh dengan abu.
Fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, serta tempat ibadah juga mengalami kerusakan.
Dampak fasilitas umum terparah ialah putusnya Jembatan Gladak Perak yang sebagai akses utama Lumajang dan Malang. sehingga warga di 2 kecamatan yakni Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi, akibatnya tidak terdapat akses jalan lagi menuju Kota Lumajang.Â
Sebanyak 2.970 rumah warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terdampak erupsi Gunung Semeru berupa awan panas guguran. Akibatnya, ribuan warga  mengungsi di sejumlah sekolah dan kantor desa.
2.004 Jiwa Mengungsi
"Terkait dengan perkembangan warga mengungsi, sebanyak 2.004 warga berada di 19 titik pengungsian yang tersebar di 3 kecamatan, diantaranya Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
dia menyampaikan, Candipuro sebagai daerah terdampak cukup parah sehingga banyak warga yang mengungsi.
"Jumlah penyintas tertinggi berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa, Pasirian 563, dan Pronojiwo 305," tutur Abdul Muhari.