Mohon tunggu...
Rilo Pambudi
Rilo Pambudi Mohon Tunggu... Lainnya - Penggembala Angin

Pembual paruh waktu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Isyarat Pagi #1

11 Januari 2025   08:20 Diperbarui: 11 Januari 2025   08:20 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi: Isyarat Pagi #1 (dok. pribadi)

Di mana ufuk bisa kau jumpa pada pinggiran kota yang basah?

Isyarat pagi yang tersaji hanya riuh

Tak ada suara kicau, cuma gemuruh

Tak ada aruna di angkasa

Sepanjang jalan menuju stasiun, hanya ada aroma sampah

Siapa pula yang peduli dengan arah mata angin

Orang-orang bergerak seperti mesin

Seirama menuju brana picis

Semuanya terasa dingin, aku juga

Klender, 11 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun