Peristiwa-peristiwa terputar acak di batas sadar
Sewaktu mata terkatup, wajahmu hadir menyelinap
Kau berhenti cukup lama di keningku tanpa banyak kata
Seperti pertemuan kita biasanya
Tubuhku telah menagih haknya untuk ditidurkan
Tapi lembut suaramu menawar, "Maukah kau membacakan sesuatu untukku?"
Aku memang menyimpan puisi untukmu, maka mendekatlah lebih dalam
Supaya kau dapat mendengar isi batinku dengan lebih ketara
Ku katakan padamu, tak ada hingar bingar yang tersaji di kotak kataku
Karena hanya ada senyum dan matamu di meja dadaku
Ku bacakan untukmu rindu yang masih abu-abu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!