Mohon tunggu...
Rilo Pambudi
Rilo Pambudi Mohon Tunggu... Lainnya - Penggembala Angin

Pembual paruh waktu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renyap

9 Januari 2025   01:34 Diperbarui: 9 Januari 2025   01:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Renyap (dok. pribadi)

Seperti dahaga dan lapar saat berpuasaYang hendaklah ditahan sampai wajib itu tibaSeperti itu juga kita, dari pertemuan ke putaran selanjutnya
Dari yang hanya diam saling curi pandang
Kepada satu dua kata yang kemudian kita utarakan
Dari batas dinding kaca
Kepada meja ke meja yang lantas kita dihadapkan
Dari jarak dan waktu yang berjalan pelan
Kepada rindu itu juga aku berkata, belum waktunya berbuka

Sedikit demi sedikit cerita tertukar
Lewat sabar tanpa gusar
Tak perlu buru-buru, barangkali itu juga yang ingin kau katakan
Tanpa saling kita paksakan
Tak pernah ada pretensi yang dicari-cari pada secangkir teh dan kopi yang kita pesan

Sekali lagi, jika selain temu adalah rindu
Maka aku atau kau hanya perlu patuh pada waktu
Pada pertemuan-pertemuan berikutnya yang kita janjikan
Setelahnya, biarkan semua mengalir semestinya tanpa mengada-ada
Semata agar jika waktu berbuka itu tiba
Tetap ada manis rindu, bahkan apabila kita bersama atau dilekangkan.

Rawamangun, 8 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun