Mentha Piperita L, nama yang cantik. Ya, itulah nama lengkap untuk si daun yang sering digunakan untuk melegakan pernapasan, berasa mint kata kebanyakan orang. Populer sebagai daun mint/ peppermint, selain untuk mengatasi bau mulut, melegakan pernapasan, juga bermanfaat untuk mengatasi sakit kepala dan mengatasi kram perut saat menstruasi. Bahkan ada penelitian yang menyatakan bahwa dengan menghirup aroma mint dapat meningkatkan fungsi otak khususnya meningkatkan konsentrasi.
Tidak sulit membudidayakan daun mint.Tanaman mint dapat diperbanyak secara generatif (melalui biji) atau secara vegetatif (stek). Jika ingin memperbanyak tanaman mint bibit/benih  dapat dibeli pada penangkar bibit atau secata online.  Membuat stek sendiri caranya juga mudah. Siapkan tanaman mint yang sudah cukup umur untuk dijadikan pohon induk stek, warna daunnya hijau segar, sehat dan rimbun. Siapkan pula zat pengatur tumbuh alami dari air rendaman bawang merah , air kelapa muda atau gel lidah buaya.Â
Potong cabang tanaman mint sepanjang 5 cm, rendam dalam larutan bawang merah/air kelapa muda selama lebih kurang 5 menit. Setelah itu tanam dalam polibag ukuran 15x20 cm. Letakkan di tempat yang teduh atau di dalam naungan.Stek yang telah tumbuh dengan baik  (umur 1,5 bulan setelah tanam) dapat dipindahkan ke dalam pot /polibag yang lebih besar atau dipindahkan ke lahan yang sudah disiapkan sebelumnya. Perawatan tanaman mint yang perlu dilakukan yaitu penyiraman, pemupukan dan pengendalian gulma dan penyakit jika ada .Ternyata tidak sulit menanam daun mint.Yuk ,menanam daun mint !
Daun  mint dapat disajikan segar atau dalam bentuk olahan seperti teh, bubuk, simplisia dan  minyak esensial. Nutrisinya tidak diragukan, dalam 100 gram daun mint mengandung protein 3,8 gram, Vit C 31,8 mg, banyakkan?
Nah, melihat peluang dan manfaat si Mentha ini maka siswa SMK PP Negeri Padang  mulai membudidayakan dan mengolah daun mint dalam kelompok wirausaha muda pertanian.Berlatih menempa diri untuk menjadi millennial agripreneur. Bentuk olahan yang dibuat adalah daun mint kering, infused water daun mint, teh daun mint.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H