Belakangan ini saya membaca dan melihat berita tentang IPDN, tepatnya tentang 5 praja putri yang mengalami 'kekerasan' dari seniornya. Saya yang mengetahui (meskipun hanya secara garis besarnya) hanya bisa merenung.
Alasan kuat mengapa hal tersebut bisa terjadi adalah karena ego masing-masing. Ego senioritas yang negatif. Kenapa saya bisa menjawab demikian? Karena saya juga merasakan bagaimana sulitnya memposisikan diri sebagai seorang kakak yang baik ataukah menjadi seorang senior yang otoriter dan merasa superior.
Apalagi ketika seorang junior melakukan kesalahan yang sepele saja, seorang senior pun bisa pusing ketika ego senioritasnya muncul. Padahal hanya persoalan sepele saja seperti tidak respek, tapi ego senioritas inilah dapat menguasai seniornya dan membuat seniornya kalap.
Ketika kejadian terkini naik ke media, sewaktu itu angkatan saya yang menerima akibat dari ego senioritas dari para pelaku yang juga teman-teman dekat saya. Pada akhirnya saya menyadari bahwa ego senioritas itu yang membuat semuanya terjadi.
Dari sini, saya bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Saya harap, semoga teman-teman saya juga bisa memahami bagaimana menjadi seorang kakak yang bisa memberi contoh pada adik angkatannya, bukan menjadi seorang senior yang superior.Tetap semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H