Pengaruh Latihan Naik Turun Tangga terhadap Tendangan Atlet Futsal

Futsal ialah sebuah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing timnya memiliki jumlah anggota yakni lima orang. Tujuan dari permainan adalah untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Dalam permainannya, futsal menggunakan media bola sebagai alat permainannya. 

Adapun pertandingan futsal bisa dilakukan di di luar ruangan (outdor) ataupun di dalam ruangan (indoor). Selain lima pemain utama, tiap-tiap regu juga diizinkan untuk mempunyai beberapa pemain cadangan. Tak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi dengan menggunakan garis, bukan dengan menggunakan papat maupun net.Permainan futsal juga turut dikenal dengan berbagai istilah lain. 

faktor  pendukung  yang  sangat  penting bagi penguasaan keterampilan sepak bola ada dua aspek yang harus dipenuhi, yaitu unsur fisik  dan  unsur  motorik.  Unsur  fisik  yang  menjadi  konsentrasi  kita  pada  momen  ini  adalah kekuatan  otot  kaki  dalam  melakukan  tendangan  yang  jauh  dan  unsur  motoriknya  adalah keterampilan otot kaki dalam melakukan tendangan yang jauh secara baik dan sempurna. 

Hal ini kita lakukan karena bagian tubuh yang paling dominan digunakan dalam permainan sepakbola adalah otot kaki, sehingga otot kaki yang berfungsi untuk menendang bola perlu dilatih  dan  dibentuk  kekuatannya  dalam  melakukan  tendangan  dengan  melalui  proses latihan yang terstruktur dan terprogram. Seorang   pemain   harus   menguasai   keterampilan   dasar   menendang   bola   dan selanjutnya mengembangkan  sederetan  teknik  shooting  yang  memungkinkannya  untuk melakukan  tendangan  shooting dan  mencetak  gol  dari  berbagai  posisi  di  lapangan.  Agar berhasil    menendang    bola,    seorang    pemain    perlu    mengembangkan    keterampilan menggiring bola dan juga keterampilan mengontrol bola lainnya, seperti menerima passing atau  menyundul  bola .

Beberapa  pendapat  para  ahli  di  atas menjadi referensi atau rujukan bagi kita tentang sejauh mana kontribusi kekuatan otot kaki dalam  melakukan  tendangan.  Tidak  hanya  sebatas sekadar melakukan tendangan,  tetapi harus  diiringi  dengan  kekuatan  serta keterampilan  otot  kaki  dalam  melakukan  tendangan. Maka dari itu, proses latihan akan menjadi lebih baik manakala program daripada latihan itu sendiri  dilakukan  secara  terstruktur  dan disertai  dengan  pengukuran  tingkatan  perubahan yang berkaitan dengan kekuatan otot kaki dalam melakukan tendangan. Artinya setiap fase latihan  baik  sebelum  maupun  sesudah  latihan  perlu  dilakukan  percobaan  yang  disertai dengan  pengecekan  yang  menggunakan  alat  ukur  sehingga  bisa  mengetahui  tingkat perubahan dan atau perbedaan dari setiap proses latihan yang dilakukan. Mengukur tingkat perubahan  atau  perkembangan  yang  terjadi  dilakukan  dengan  menggunakan  alat  ukur meter,  karena  spesifikasi  dalam  latihan  ini  adalah  mengukur  jauhnya  tendangan  bola. 

Proses pengukurannya  dilakukan  dengancara  mengukur  jauhnya  tendangan  sebelum peserta  memulai  proses  latihan,  selama mengikutiproses  latihan  dan  sesudah  selesai mengikuti masa proses latihan. naik turun tangga adalah salah satu praktik aktivitas fisik harian yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Naik turun tangga selama 15 menit setidaknya dapat membakar 65 kalori tubuh. Aktivitas ini bisa Anda lakukan di mana saja, termasuk di rumah maupun kantor. Manfaat naik turun tangga bagi kesehatan yang pertama adalah memperkuat otot dan tulang. Ketika naik turun tangga, otot dan tulang Anda ikut bergerak secara aktif, termasuk otot kaki, paha, lengan, hingga punggung. Nah, pergerakan inilah yang membuat otot dan tulang Anda jadi makin kuat dan sehat.

sumber : Ismail, Fardede Pujiansyah, Arwin Arwin, and Tono Sugihartono. "PERBEDAAN LATIHAN NAIK TURUN TANGGA TUNGGAL (SATU TANGGA) DENGAN NAIK TURUN TANGGA JAMAK (ENAM TANGGA) TERHADAP KEMAMPUAN LARI SPRINT 60 METER SISWA KELAS V SD NEGERI 69 KOTA BENGKULU." Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani 1.1 (2017): 6-13