Mohon tunggu...
Riko Noviantoro Widiarso
Riko Noviantoro Widiarso Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti Kebijakan Publik

Pembaca buku dan gemar kegiatan luar ruang. Bergabung pada Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merangsang Kembali Pelajar Bersekolah Setelah Pandemi

1 April 2021   15:20 Diperbarui: 1 April 2021   15:29 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali Bersekolah: Pemerintah menjadwalkan kembali bersekolah pada Juli 2021. (foto: Liputan6.com)

Singkat cerita telah terjadi demotivasi belajar tatap muka. Pelajar sudah nyaman dan menerima proses belajar virtual. Dengan sejumlah hambatan yang bisa ditoleransi pula.

Tiga Pemanis Kembalikan Minat Bersekolah

Dengan deskripi di atas perlu upaya yang lebih berani dari pemerintah. Agar mampu mengembalikan belajar tatap muka sebagai harapan. Bahkan pemerintah harus menggandeng pihak-pihak lain untuk terlibat.

Setidaknya tiga pemanis perlu disipakan pemerintah. Pertama, melaksanakan model pembelajaran hybrid. Pembelajaran yang menggabungkan online dan offline sekaligus di ruangkan kelas. Agar memberikan keunikan tersendiri. Sekaligus melatih pelajar kembali pada kebiasaan sebelumnya.

Kedua, pastikan pembelajaran yang nyaman. Hal ini penting mengingat selama pandemi para pelajar mendapatkan hiburan berlimpah. Baik melalui jaringna internet di rumah, kebiasaan santai di rumah dan sebagainya.

Ketiga, persiapkan doorprize bagi pelajar yang berada di sekolah. Doorprize yang bersifat temporal ini bisa memancing pelajar untuk kembali bersekolah. Mungkin ini tips yang sulit. Namun perlu dilakukan dan tidak perlu mahal, apalagi mewah. Siapkan doorprize bagi pelajar yang bersekolah sebagai kejutan saja.

Semoga upaya kecil ini bisa menggerakan kembali sekolah sebagai rumah peradaban yang sehat. Sekaligus menggerakan dampak positif lain dari mulai dibukanya pembelajaran tatap muka.

Penulis adalah peneliti kebijakan publik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun