Indramayu
Indramayu, sebuah kabupaten yang terletak di pesisir utara Jawa Barat. Indramayu sendiri terletak sekitar 205 km dari Jakarta ke arah timur. Indramayu sangat terkenal dengan buah mangga. Baik mangga berbentuk buah, maupun mangga yang sudah diolah menjadi dodol, bolu, manisan, dan lain sebagainya. Tidak hanya terkenal akan mangganya saja. Indramayu juga memiliki sejarah yang kaya, legenda dan kesenian yang menarik. Salah satu kesenian yang terkenal dari Indramayu adalah berokan.
Berokan adalah kesenian tradisional dari Indramayu, Jawa Barat. Kesenian ini berupa pertunjukan topeng yang dimainkan oleh seorang dalang Berokan. Topeng Berokan terbuat dari kayu dan berbentuk seperti singa atau naga. Dalang Berokan akan masuk ke dalam topeng dan mengenakan pakaian yang menyerupai badan raksasa yang kemudian menari-nari.
Berokan berasal dari kata “Barokah” yang berarti keselamatan. Kesenian ini awalnya digunakan sebagai media penyebaran agama Islam di masa lalu. Berokan dianggap sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan Allah. Kesenian ini juga digunakan untuk mengusir roh jahat dan menolak bala. Namun, tidak jarang juga roh jahat yang hendak diusir justru malah balik melawan dalang.
Taryem dan Impiannya
Saat ini, Berokan hanya tampil di acara seperti pesta pernikahan, khitanan, dan acara budaya lainnya. Meskipun kesenian ini menjadi daya tarik wisata dan memiliki nilai seni yang tinggi di Indramayu, dewasa ini peminat, penonton, dan pemainnya pun berkurang drastis. Maka dari itu, Taryem, seorang pemuda di sebuah desa kecil di Indramayu, bercita-cita untuk memperkenalkan pertunjukan Berokan ke masyarakat yang lebih luas. Bahkan bercita-cita untuk go international. Namun, di balik semangat Taryem yang menggebu-gebu, banyak penduduk desa yang skeptis dan takut akan kegelapan di balik pertunjukan tersebut.
Cita-cita taryem yang begitu tinggi, tentu saja harus dibarengi dengan usaha yang gigih juga. Taryem sendiri merupakan seorang petani garam dengan penghasilan yang tidak menentu. Kadang dibayar mahal, dan terkadang dibayar murah. Maka dari itu Taryem memiliki usaha sampingan. Yaitu bekerja sebagai kuli bangunan dan kuli panggul di pasar. Taryem pun di sini tidak sendirian. Dia bersama 4 orang temannya sesama kuli bangunan, memiliki mimpi yang sama. Taryem, Tarjo, Dasem, Cartem, dan Betik, mulai menyisihkan uangnya sedikit demi sedikit hasil keringat mereka untuk membuat grup panggung Berokan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!