Baru-baru ini aku dihadapkan pada fakta tidak mengenakkan. Jujur saja aku katakan bahwa aku adalah seorang introvert. Dan kondisinya ialah sedang difase mencari pekerjaan dan mencari pemaknaan diri tentang menjadi bagian dalam pergaulan dan terjun menjadi bagian dari masyarakat.
Benar, orang tuaku bilang dunia pekerjaan ialah dunia nyata yang akan jauh berbeda dengan ketika kuliah/sekolah. Terlebih untuk orang yang kaku sepertiku.Â
Aku tidak malas, belajar dikelas dengan baik ketika sekolah, tata tertib gaada yang dilanggar, tugas selalu dikerjain, dan ya jarang nyontek serta jujur dalam setiap tugas (ga kaya sering joki orang).Â
Tapi dunia nyata menamparku. Pada akhirnya orang yang mudah mendapat pekerjaan ialah orang-orang yang fleksibel dan mudah beradaptasi.
Ia yang dicari oleh orang-orang di industri 4.0 ini salah duanya ialah baik dalam komunikasi dan kolaborasi.Â
Kesulitan mencari pekerjaanku tak dapatku pungkiri salahsatunya dikarenakan kurangnya koneksi yang ku punya dan kurangnya aku bertanya tentang lowongan pekerjaan kepada orang lain secara langsung selain dari online atau aplikasi.
Lalu aku bertanya.
Ketika seseorang atau sebuah instansi mencari sebuah kandidiat untuk dapat bergabung dalam perusahaannya tentu saja ia menetapkan berbagai keriteria yang harus dimiliki.Â
Namun masalahnya ialah aku sadar diri bahwa kekurangan yang kumiliki benar-benar signifikan mempengaruhi keriteria pekerjaan yang dibutuhkan. Kurang bergaul, canggung sama orang baru, lama beradaptasi, pelupa, ceroboh, serta cenderung suka sendirian. Mudahnya introvert. Apakah ada perusahaan yang mampu mentolerir sifat ini? Atau bahkan aku bukan hanya introvert tapi fobsos? Ahhh damn.
Tapi aku percaya mendapatkannya hanya soal waktu, yang penting ialah bagaimana kita mau mengisinya. Ga harus sesuatu yang menghasilkan juga gapapa, seperti jalani hobi, baca buku, ya apapun yang bisa dilakukan sesuai karakter.