Mohon tunggu...
Riki Tsan
Riki Tsan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mata/Magister Hukum Kesehatan

Eye is not everything. But, everything is nothing without eye

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkhidmatlah kepada Ibumu!

13 November 2024   06:17 Diperbarui: 13 November 2024   06:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

by dr.Riki Tsan,SpM,MH

Melihat mbak Mawar ( sebut saja demikian namanya ) yang selalu setia mendampingi ibundanya setiap kali datang untuk periksa ke poli mata mengingatkanku kepada sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Uwais Al Qarni.

Uwais Al Qarni adalah seorang pemuda yang kerjanya menggembalakan domba dan unta, yang tinggal di Yaman lebih dari seribu tahun yang lalu ,dalam keadaan fakir dan miskin. Dia tinggal berdua bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh.

Suatu hari, ibunya berkata, 'Anakku, mungkin ibu tidak lama lagi bersamamu, namun ibu ingin sekali mengunjungi tanah suci untuk menunaikan ibadah haji sebelum ibu meninggal dunia'.

Uwais sangat sedih mendengar permintaan ibunya itu, karena dia tahu untuk bisa sampai di tanah suci Mekkah dia harus memiliki kenderaan unta dan membawa banyak perbekalan, yang sudah pasti tidak mungkin ia dapatkan.

Namun, karena keinginannya untuk berbakti kepada ibu yang ia cintai, dia bertekad untuk membawa ibunya berangkat ke tanah suci. Dia memutuskan untuk menggendong ibunya!

Uwais menggendong ibunya yang lumpuh dari Yaman ke Mekkah, mengarungi hamparan padang pasir yang panas dan gersang lebih dari seribu kilometer.

Setelah menempuh perjalanan berbulan bulan, akhirnya mereka berdua sampai di kota suci Mekkah.

Saat pertama kali melihat Ka'bah, ibu Uwais tak kuasa menahan tangis. Air matanya bercucuran membasahi pipinya.

Di depan Ka'bah, Uwais dan ibunya berdo'a dengan khusyuk.' Ya Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ampunilah ya Rabb dosa dosa ibuku ini ', bisik Uwais. Mendengar do'anya itu, ibunya bertanya, ' Kenapa engkau tidak meminta ampun untuk dosa dosamu sendiri, Nak ?'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun