Pada hari ini, tanggal 10 Muharram, lebih dari 1380 tahun yang lalu, terjadi sebuah peristiwa yang amat tragis dan memilukan hati yakni terbunuhnya Imam Husain as, cucu tercinta Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga beliau di sebuah tempat bernama Karbala di Irak.
Tubuhnya dihujani dengan tusukan pedang dan anak panah serta remuk dinjak injak kaki kuda. Kepalanya dipenggal, kemudian ditancapkan di ujung tombak dan diarak berkilo kilometer. Lalu, dihidangkan di atas nampan ke hadapan 'penguasa muslim' pada waktu itu.
Imam Husain as, keluarga dan para sahabatnya diperangi dan dibantai di padang Karbala karena mereka menolak berbai'at (menyatakan sumpah setia) kepada 'penguasa muslim' pada waktu itu, Yazid bin Mu'awiyah.
Ulama Ahlu Sunnah, Jalaluddin As Suyuti mencatat di dalam kitabnya Tarikh Khulafa (182) :
فكتب يزيد إلى واليه بالعراق عبيد الله بن زياد بقتاله
'Yazid menulis kepada Ibn Ziyad wakilnya di Iraq utk membunuhnya (Husain).
Ubaidillah bin Ziyad mengakui bahwa ia diperintah oleh Yazid bin Muawiyah untuk membunuh Imam Husain as.
'Aku membunuh Al Husain atas perintah Yazid untuk membunuhnya jika tidak, ia akan membunuhku karena itu aku memilih untuk membunuh Husain' (Tarikh Kamil, 4/ 55, Mesir)
Mereka mengerahkan ribuan pasukan bersenjata untuk mengepung dan menyerang rombongan Imam Husein as beserta keluarga dan para sahabatnya.
Imam Suyuthi melanjutkan :