Mohon tunggu...
RIKI SUBAGJA
RIKI SUBAGJA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa biasa biasa aja

Bantu Komen nya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Judi Online Menyebabkan Penurunan Daya Beli di Indonesia?

15 Juli 2024   23:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:02 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penurunan daya beli masyarakat Indonesia menjadi isu yang semakin mendesak untuk disoroti. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi fenomena ini adalah maraknya judi online. Aktivitas judi online tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga membawa dampak sosial yang signifikan.

Fenomena Judi Online di Indonesia

Judi online di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perputaran uang dalam judi online diperkirakan mencapai Rp370 triliun atau sekitar US$30 miliar setiap tahunnya, menurut data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebagian besar transaksi ini terjadi di luar negeri, yang berarti dana tersebut tidak memberikan kontribusi pada perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan potensi penurunan nilai tukar Rupiah karena dana yang seharusnya bisa digunakan untuk konsumsi dalam negeri justru keluar dari Indonesia (Bisnis.com) (Republika Online).

Dampak Ekonomi dari Judi Online

  • Pengalihan Pendapatan: Banyak individu yang kecanduan judi online menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk berjudi, sehingga mengurangi alokasi untuk kebutuhan sehari-hari. Ini terutama mempengaruhi kalangan muda dan masyarakat berpenghasilan rendah yang menjadi target utama judi online (Bisnis.com).
  • Penurunan Produktivitas: Aktivitas judi online berdampak pada produktivitas pekerja. Mereka yang kecanduan judi online cenderung mengalami penurunan produktivitas karena waktu dan energi mereka dihabiskan untuk berjudi. Hal ini berdampak langsung pada pendapatan mereka, yang pada gilirannya mengurangi daya beli mereka (Republika Online).
  • Dampak Makroekonomi: Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menyatakan bahwa aktivitas judi online tidak memberikan kontribusi positif pada perekonomian. Sebaliknya, hal ini menggerus daya beli masyarakat karena mereka mengalihkan pendapatan untuk berjudi, bukan untuk konsumsi yang dapat mendorong ekonomi (Republika Online).
  • Fenomena Makan Tabungan: Banyak masyarakat kelas menengah mengurangi konsumsi mereka dan menggunakan tabungan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang tertekan, meskipun tingkat inflasi secara keseluruhan rendah (Kompas Money).

Dampak Sosial dari Judi Online

  • Kesejahteraan Keluarga: Judi online menimbulkan masalah sosial yang serius. Banyak keluarga yang mengalami penurunan kesejahteraan akibat salah satu anggotanya yang kecanduan judi online. Mereka terpaksa mengorbankan kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan berjudi (Bisnis.com).
  • Peningkatan Kemiskinan: Judi online cenderung menjerat masyarakat yang sudah berada di ambang batas kemiskinan. Ketika mereka kehilangan uang dalam jumlah besar, mereka jatuh ke jurang kemiskinan yang lebih dalam. Ini menambah beban sosial yang harus ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat (Republika Online).
  • Masalah Moral dan Sosial: Selain dampak ekonomi, judi online juga berdampak pada moral dan norma sosial. Aktivitas ini sering kali dikaitkan dengan tindakan kriminal, termasuk penipuan dan pencurian, yang dilakukan oleh individu yang terdesak untuk mendapatkan uang untuk berjudi (Republika Online).

Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Judi Online

Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk memerangi judi online. Salah satu langkah yang diambil adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk memerangi judi online, yang dipimpin oleh Menko Polhukam. Langkah ini diharapkan dapat menekan aktivitas judi online yang merugikan (Bisnis.com) (Republika Online).

Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan kebijakan untuk memberikan bantuan sosial bagi masyarakat yang jatuh miskin akibat judi online. Meskipun kontroversial, kebijakan ini dianggap perlu untuk membantu mereka yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat kecanduan judi online (Bisnis.com).

Kesimpulan

Penurunan daya beli masyarakat akibat maraknya judi online adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Aktivitas judi online tidak hanya merugikan perekonomian, tetapi juga mengancam kesejahteraan sosial masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih intensif dari pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait untuk memerangi judi online dan meminimalisir dampaknya terhadap perekonomian dan moral bangsa. Langkah-langkah konkret seperti edukasi tentang bahaya judi online, pengawasan yang ketat, dan penegakan hukum yang tegas harus terus dilakukan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif judi online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun