2021, tahun yang dinantikan untuk tahun pengharapan menuju dunia yang sehat dan pulih kembali. Setelah melewati 2020 yang cukup berat, karena pandemi covid-19. Ternyata masih banyak juga permasalahan yang harus dihadapi, terutama di Indonesia. Silih berganti bencana yang menerpa Indonesia, mulai dari pesawat jatuh, banjir, longsor dan juga gempa. Selain itu, beberapa pemuka agama terbaik di Indonesia harus berpulang di tengah luluh lantah nya Indonesia. Masyarakat semakin takut, media pun semangkin "menggoreng" berita. Harus dari mana kita benahi bersama? penambangan, pembukaan lahan, dan segala macam bentuk ketidak cintaan dengan alam masih terus diijinkan demi perut penguasa. mau sampai kapan?Â
Kisah pilu yang tak tau sampai kapan bisa teratasi dengan baik. Semoga setelah ini kita hidup penuh dengan pengharapan, tapi jangan harap-harap cemas dong ya pastinya. Celotehan kali ini maunya sih membahas pengharapan ku di tahun ini yang sudah sedikit di colek di edisi sebelumnya. Pengharapan akan pasangan hidup, Setelah putus di tahun 2015, sampai sekarang belum ada lagi keseriusan untuk menjalin cinta. Bisa saja karena trauma sih. haha..
Sebenarnya ada hal yang salah dalam pandanganku, karena merasa insecure akan diri sendiri yang belum memiliki apa-apa. Mungkin banyak teman-teman sepantaran ku sudah memiliki bisnis yang hebat, karir dengan jenjang yang bagus, tabungan yang tebal, sudah punya rumah, punya mobil. Nah, dari sinilah ku mulai berpikir bahwa saya sendiri belum ada apa-apanya. Akhirnya menjadi minder untuk mendekati seseorang. Takut dipandang sebelah mata. Saya tahu bahwa ini logika dan prinsip yang amat salah, setelah menonton youtube yang direkomendasikan sobat saya sendiri kepada saya, penilaian akan pasangan hidup itu jangan dari harta dia sekarang ini, karena harta bisa dicari asal giat untuk terus menggalinya. Â
Selain insecure, saya memang sedikit picky dalam memilih pasangan. Ini yang sangat saya takuti dari diri saya sendiri, semoga saja ni setelah 5 tahun hampir 6 tahun saya udah belajar banyak. Prinsip Percintaan cina kuno yang saya pegang teguh sampai sekarang yaitu, jangan memilih pasangan yang beda umurnya 3,6, dan 9 tahun konon katanya akan tidak cocok karena shio nya yang saling beradu. Tapi itu lah yang masih ku pegang sampai sejauh ini.Â
Oh iya dalam ulasan youtube yang ku tonton itu mungkin ada beberapa tips bisa diambil. Mana tahu bisa bantu-bantu brosis juga yang masih mencari pasangan juga. Haha.. Ada empat tips yang diberikan dalam video tersebut yaitu karakter, kebiasaan, sikap dan nilai-nilai. Empat tips itu harusnya memiliki definisi yang kurang lebih sama. Karena pada dasarnya karakter itu sulit diubah, jadi apakah kita bisa terima karakter awalnya dia tidak, jangan sampai sudah memulai hubungan yang lebih serius malah karakter itu yang akan terus menjadi bahan perkelahian. Selain itu lihatlah sikapnya ketika lagi disakiti, ataupun marah, maka dari situ sifat aslinya akan terlihat. Perlakuan dia terhadap keluarganya akan mencerminkan dia memperlakukan keluarga masa depannya, kemudian saat dia bekerja, jikalau bekerja dengan orang, apa dia masih sering curi-curi waktu dalam bekerja. Dan yang terakhir lihat buah-buah dalam kehidupannya seperti rajin, bertanggung jawab, tidak kasar, dll.
Etsss maka dapat disimpulkan nih pada 3S, Sepadan (soulmate), Searah (visi misi hidup), Senang. Sepadan itu seperti teman bicara yang baik (semua bisa diceritakan), tukar pikiran dan teman curhat yang baik. Sedangkan Searah itu memiliki visi misi hidup yang searah, Â sudah tahu dari awal hubungan nya mau dibawa kemana, ketika sudah searah maka saat terjadi masalah akan saling bisa saling menguatkan bukan malah makin lemah. Yang terakhir yaitu senang, ya pastinya dong pasangan harus membuat kita bahagia. (Titik) Â Gak boleh pake koma tuh ya. Hihihi....
Nah, kira kira begitulah. Semoga saja pengharapan ku bisa terkabul, kalian juga yang memiliki pengharapan yang sama. Kita berdoa bersama ya semoga terkabul, selain untuk pasangan hidup kita berdoa juga untuk dunia ini, semoga cepat kembali pulih dan tidak banyak bencana. Amin
Jangan lupa tersenyum kawan :)
#CRABTY
*Riki Kusnadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H