Mohon tunggu...
riki fatayati
riki fatayati Mohon Tunggu... -

mahasiswa psikologi UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harga BBM Naik???

7 Desember 2014   17:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:51 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia dengan atau tanpa uang dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. banyak sekali permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat Indonesia, diantaranya adalah naiknya harga BBM.

Yang lagi ngetrend saat ini adalah harga BBM naik. Naiknya harga BBM dari Rp.7000 menjadi Rp.8.500, sangat meresahkan masyarakat.  Akibat naiknya harga BBM, semua harga kebutuha juga semakin mahal. Seperti, tarif  transportasi umum, bahan-bahan makanan, dan lain-lain. Tapi anehnya gaji pegawai tidak dinaikkan.

Penyebab naiknya harga BBM diantaranya adalah harga BBM bersubsidi Rp 4.500 per liter terlalu murah, jauh berbeda dengan harga BBM industry yang mencapai Rp 9.500 per liter, harga BBM di Indonesia termurah di kawasan ASEAN, murahnya harga BBM telah merangsang penyelundupan baik kaepada sector industry atau pertambangan, maupun penyelundupan keluar negeri. Bukti yang lain adalah, kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan DPR bersama pemerintah setiap tahunnya selalu terlampaui, yang berarti pertumbuhan tingkat konsumsi BBM bersubsidi selslu melampaui prediksi pertumbuhan konsumsi berdasarkan jumlah kendaraan.

Harga BBM fosil yang murah menghambat munculnya energy alternative, seperti bahan bakar nabati, baik berbasis etanol maupun CPO. Tidak bisa bersaing.

Bahan bakar alternative seperti gas, tidak berkesempatan tumbuh karena harganya relative dekat dengan BBM bersubsidi.  Akibat impor BBM yang terus naik, imbasnya terjadi pada deficit fiscal membengkak sehingga mengancam neraca pembayaran.

Dan akibatnya terjadilah demo disana-sini, terlebih para mahasiswa yang menggunakan kendaraan bermotor, atau transportasi umum sebagai transportasi menuju universitas. Mereka merasa terbebani karena mungkin sebagian besar dari mereka belum bisa mendapatkan penghasilan sendiri, melainkan masih meminta kepada orang tua, sedangkan kebutuhan mahasisaw saat ini sangat banyak.Tapi, bersyukurlah bagi para mahasiswa baru UIN Maliki Malang. Karena mahasiswa baru UIN Maliki Malang tinggal di ma’had dan tidak memerlukan transportasi untuk pergi ke kampus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun