Mohon tunggu...
Riki Aditya Ridharta
Riki Aditya Ridharta Mohon Tunggu... -

Mahasiswa ESL'50 IPB.Wujudkan gerakan #KarenaKitaPeduli dan Berani Bekerja 3x. Aktif organisasi di Himpunan Profesi REESA IPB \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanti Sikap Tegas Sang Presiden

30 Januari 2015   10:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Galau, itulah mungkin kata yang tepat menggambarkan sikap presiden saat ini. Sejak terjadinya kisruh antara KPK vs POLRI pemerintah seakan bingung mencari solusi atas permasalahan tersebut.Terutama bagi jokowi, selaku presiden sekaligus pimpinan tertinggi di pemerintahan. Rakyat menganggap sikap yang diambil oleh jokowi belum mencerminkan sikap bahwa ia seorang presiden. Bagaimana tidak demikian, banyak yang menganggap jokowi masih bingung menyikapi permasalahan ini. Tuntutan agar presiden dapat memberikan sikap yang tegas dan mampu mencari solusi terhadap permasalahan ini banyak disuarakan oleh rakyat. Tidak hanya aktivis maupun LSM yang menuntut ketegasan tersebut. Namun, pendukungnya saat pilpres tahun 2014 lalu pun menyuarakan agar jokowi dapat mencerminkan sikap seorang presiden yang tegas dan pro rakyat. Banyak yang menilai bahwa sikap jokowi saat ini banyak dipengaruhi oleh para elite partai politik pendukungnya. Hal tersebut mungkin benar, karena pada dasarnya jokowi bukan merupakan pimpinan partai tersebut. Apalagi, banyak yang berpendapat bahwa pengaruh tersebut pasti terjadi karena sebagai seorang kader partai yang baik harus menghormati pimpinannya. Masyarakat kini menunggu apakah sikap yang diambil jokowi. Saat ini, banyak orang yang menunggu apakah jokowi mampu menghindari intervensi dari elite partai politik pendukungnya dalam mengambil keputusan terhadap permasalahan ini. Kami berharap bahwa jokowi sejatinya merupakan presiden yang dipilih oleh rakyat mampu menunjukan bahwa sikap yang diambilnya demi kepentingan rakyat bukan kepentingan elite partai politik. Dan pada hari kamis 29 januari 2015, presiden bertemu dengan prabowo subianto yang notabennya pesaing pada pilpres tahun lalu. Banyak yang menganggap pertemuan itu membahas mengenai kisruh antara kpk dan polri. Hal tersebut mengindikasikan bahwa adanya sikap 'ketidaknyamanan' seorang presiden terhadap intervensi yang sedang dialaminya. Di satu sisi, beliau harus menunjukan sikapnya sebagai seorang presiden yang pro rakyat namun di sisi lain beliau harus 'menghormati' intervensi dari elite partai politik pendukungnya. Tidak hanya itu, pada sore harinya presiden bertemu dengan mantan presiden RI yaitu B.J Habibie. Sama seperti pertemuannya dengan prabowo tadi pagi, mereka pun membahas mengenai kisruh antara kpk dan polri. Jokowi meminta tanggapan dari habibie untuk dirinya mengambil sikap terhadap permasalahan tersebut. Kedua pertemuan tersebut merupakan cara bagi jokowi untuk menentukan sikap yang benar - benar pro rakyat terhadap permasalah ini. Ketidaknyaman seorang presiden sekaligus kader partai terlihat jelas sedang dialami oleh jokowi saat ini. Jelas sekali sikap yang diambil jokowi saat ini mengindikasikan keinginannya untuk menjadi presiden tanpa ada pihak yang mampu berhak mengintervensi keputusannya. Kali ini, rakyat sangat menginginkan sekali pemimpinnya mampu memberikan sikap yang terbaik bagi kepentingan umum (masyarakat) bukan kepentingan khusus (elite partai politik).

RAR/03

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun