Mohon tunggu...
Riki Aditya Ridharta
Riki Aditya Ridharta Mohon Tunggu... -

Mahasiswa ESL'50 IPB.Wujudkan gerakan #KarenaKitaPeduli dan Berani Bekerja 3x. Aktif organisasi di Himpunan Profesi REESA IPB \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MOPDB, Kini Tak "Menakutkan" seperti Dahulu

29 Juli 2015   11:48 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:22 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Galau mulai menerpa siswa-siswi yang ingin masuk dan melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat SM maupun SMA. Mereka akan dihadapkan oleh kegiatan yang sebagian menganggapnya adalah hal yang mengerikan. MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) atau yg sering kita kenal juga dengan Masa Orientasi Sekolah (MOS). Penugasan serta pernak-pernik atribut yang aneh melekat di setiap peserta MOPDB. Selain itu, senioritas pasti terjadi di tiap tahunnya. Hampir semua kakak kelas pasti menerapkan senioritas dalam MOPDB. Ketakutan akan senior pasti terbesit dalam hati setiap peserta. Namun zaman telah berubah, kini senioritas tidak selalu diartikan untuk "menakuti" peserta MOPDB . Meskipun begitu, masih ada saja ada sekolah yang menerapkan senioritas secara berlebihan. Saat ini, mulai dari menteri, gubernur, hingga kepala daerah yang membuat kebijakan untuk menghapus bullying atau senioritas dalam pelaksanaan MOPDB. Diharapkan dengan adanya kebijakan ini maka, siswa tidak lagi merasa takut ataupun gelisah terhadap pelaksanaan MOPDB. Tidak seperti tahun - tahun yang lalu, MOPDB saat ini harus lebih mengetahui esensi untuk mengenalkan lingkungan sekolah, ekstrakulikuler sekolah, dan para guru maupun staff sekolah. Bukan lagi membebankan peserta dengan hal - hal yang memberatkan. Seperti pemakaian atribut yang aneh serta senioritas yang dilakukan secara berlebihan (membuat takut para peserta). Tapi, peserta pun seharusnya wajib untuk mengikuti kegiatan MOPDB ini, karena ini merupakan awal bagi mereka untuk mengenal lingkungan sekolah, mengenal teman baru, ekstrakulikuler, dan para guru maupun staff sekolah. Perlu adanya pengawasan dari pihak sekolah untuk memastikan bahwa MOPDB sesuai dengan arahannya. Ada banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan saat MOPDB ini yaitu mengelilingi sekolah, melihat penampilan ekstrakulikuler, games dll. Itu semua dilakukan untuk menghilangkan stigma negatif peserta terhadap pelaksanaan MOPDB. So, adik - adik semuanya tetap semangat mengikuti MOPDBnya. Jangan ada ketakutan lagi, kegiatan ini adalah awal bagi kalian untuk lebih mengenal secara "detail" sekolah kalian.

#GoresanPenuhMakna

@ridharta_ra 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun