Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Membalik Hidup

5 November 2012   21:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:56 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1352152154411950983

[caption id="attachment_207667" align="aligncenter" width="450" caption="ilustrasi (www.shutterstock.com)"][/caption] Beberapa kali ibu mertua menasehati agar jangan membalik hidup. Malam beraktifitas sampai subuh, dan baru berangkat tidur pagi harinya. Ibu yang sudah berumur enam puluh delapan itu berkomentar ketika mendapati saya sering tidak tidur malam pada hari Sabtu. Pada Sabtu malam saya terkadang suka menulis dan baru berangkat tidur pada Minggu subuh.

Ibu mertua menyarankan agar selagi masih muda kesehatan patut dijaga. Kualitas tidur pada malam hari tidak akan tergantikan oleh waktu kapan pun. Toh seandainya bisa tidur pada keesokan harinya,dengan jumlah jam yang sama, kualitasnya tidak akan sama persis dengan tidur malam. Memang benar, walaupun sempat tidur beberapa jam pada pagi harinya, badan tetap lemas,tidak bersemangat, agak pusing pagi siang harinya.

Menurut ibu mertua, dampak dari pola hidup yang salah dalam mengatur ritme istirahat baru terasa ketika umur menginjak empat puluh tahun ke atas.

Menanggapi nasihat ibu mertua tersebut saya mengatakan bahwa saya hanya mencari waktu yang tepat untuk menulis. Tepat di sini dalam pemaknaan bahwa menjalani hobi tanpa mengurangi quality time dengan anak istri. Dengan menulis pada malam hari ketika anak istri sudah tidur tentunya tidak mengurangi quality time mereka.

Menjawab respon saya, ibu mertua menyarankan agar saya tidur lebih awal dan bangun pagi,menjelang sholat subuh. Kegiatan menulis butuh ketenangan dan waktu senggang minimal satu setengah jam. Menyisipkan waktu untuk menulis di sela sela aktifitas harian memang membutuhkan pengorbanan ekstra. Bangun pagi bagi saya sungguh bukan perkara yang mudah.

Setelah mendengarkan nasehat ibu mertua, dua minggu saya tidak menulis. Biasanya memang saya menulis, ketika anak istri sudah tidur, mulai jam sepuluh malam ke atas. Namun setelah mendengar nasihat ibu mertua,saya menjadi takut kalau menulis pada malam hari. Takut nanti kebablasan sampai larut malam menjelang subuh.

Baru dua hari ini saya berusaha bangun jam empat pagi dan menulis. Menulis di pagi hari memang paling ideal. Badan segar serta suasana yang tenang memunculkan suatu inspirasi untuk merangkai kata kata.

Kodrat manusia memang harus beraktifitas di siang hari sertatidur di malam hari. Membalik hidup artinya melakukan aktifitas di malam hari dan tidur di siang hari. Sepengetahuan saya, bagi orang orang yang harus bekerja shift, mereka tidak rutin mendapatkan tugas untuk masuk malam pulang pagi. Artinya shift diatur bergiliran, kadang masuk pagi, masuk siang, dan masuk malam.

Mungkin maknanya agar seseorang jangan terlalu sering membalik hidup. Kalau sudah berani membalik hidup berarti harus berurusan dengan mother nature bunda alam. Semakin keras melawan kodrat bunda alam, semakin besar dampak yang akan ditimbulkan kepada manusia.

Saya hanya ingin tetap menulis, membaca buku, dan srawung dengan teman teman kompasioner. Hobi ini sudah menjadi candu yang harus saya upayakan untuk mewujudkannya.

Selamat Pagi dan Selamat Beraktifitas

Ditulis Rikho Kusworo 5 & 6 November 2012 jam 4-5 pagi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun